Hari Senin (14/09) waktu setempat, Ahmed diinterogasi polisi karena jam buatannya yang ia bawa ke sekolah disangka bom rakitan. Ahmed membawa jam itu ke sekolah dan memperlihatkannya kepada guru teknologi. Guru lain melihat jam tersebut dan mengiranya sebuah bom rakitan, lalu memanggil polisi, hingga akhirnya Ahmed ditangkap dan ditanyai polisi.
Ayah Ahmed, Mohamed Elhassan asal Sudan mengatakan putranya, "hanya ingin membuat sesuatu yang bagus, tapi karena namanya Mohamed dan karena kejadian 11 September maka putra saya mendapatkan perlakuan tak layak." Dewan Hububungan Amerika-Islam mengatakan kecurigaan ayah Ahmed mungkin tepat. "Saya rasa ini tidak akan dipertanyakan bila namanya bukan Ahmed Mohamed," kata Alia Salem, anggota dewan setempat.