Lintang Ratri Rahmiaji adalah dosen FISIP Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah yang hobi mengoleksi penghapus. Beragam jenis dan motif penghapus dia kumpulkan hingga mencapai 3.279 penghapus. Hobi mengoleksi penghapus dilakukan Lintang sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Dosen Kolektor Penghapus ini tinggal di Graha Padma, Jalan Taman Grandis II No 3, Semarang. Ketertarikannya mengumpukan penghapus saat jalan-jalan lihat penghapus yang lucu banget kayak bentuk kereta, boneka dan ternyata ada penghapus tiga dimensi. Dari sinilah dia mulai suka ngoleksi penghapus.
Ibu dua putri ini mengaku baru mulai masif dalam mengumpulkan penghapus saat masuk di bangku perkuliahan. Keseriusannya mengoleksi ragam jenis penghapus dia perlihatkan dengan seringnya mencari informasi penjualan penghapus melalui internet. Perburuan penghapus pun hingga merambah produk dari luar negeri seperti Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Australia, Singapura. Semua dia dapatkan melalui online shop. Selain itu, keterlibatannya dalam Komunitas Eraser Kolektor Indonesia memudahkannya untuk mendapatkan beragam penghapus. Saat itu dia mencari-cari informasi penjualan penghapus melalui internet dengan membuka websitehunnypot. Saat mengklik muncul berbagai foto-foto jenis penghapus yang cukup menarik dan tentu saat menggoda dia untuk membelinya.
Ibu muda kelahiran 28 Desember 1981 putri pertama anggota DPD Bambang Sadono ini menyebutkan, penghapus yang dikoleksinya mulai harga Rp1.500 hingga Rp720.000. Menurutnya, Jepang merupakan negara produsen penghapus terbanyak yang orisinal jika dibandingkan dengan negara lainnya. Meski sudah mencapai 3.279, Lintang tak akan berhenti untuk terus mengoleksi penghapus. Sampai sekarang pun dia sudah pesan penghapus dari Jepang, yakni satu set Gumiko. Atas kegigihan dan keuletannya dalam mengoleksi penghapus, Lintang mendapatkan apresiasi dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia (Leprid). Apresiasi tersebut berupa piagam penghargaan dan medali yang diberikan kepada Lintang sebagai kolektor penghapus terbanyak di Indonesia. Piagam penghargaan diserahkan langsung pendiri dan Dirut Leprid Paulus Pangka, seusai tim Leprid melakukan penghitungan jumlah penghapus. Apa yang dilakukan Ibu Lintang telah menginspirasi dan menghargai apa yang kita punya.