Misteri Sejarah dan asal usul Nama Tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Ciater, Subang. Siapakah sosok bernama Emen? Menurut Sahidin Darajat, warga yang tinggal di sekitar tanjakan tersebut, dahulu sekitar tahun 1969 terjadi sebuah kecelakaan yang menyebabkan seorang kernet bus bernama Emen tewas. Saat itu ia mengaku menyaksikan kejadian tersebut. “Waktu itu ada bus bernama bus bunga, kendaraan tersebut mogok di tanjakan, Emen berusaha mengganjal bannya. Namun rem nya jebol, sehingga pak Emen terseret sama bus hingga meninggal dunia,” kata Sahidin. Sejak kejadian itu menurut Sahidin sering terjadi penampakan dan kecelakaan di sana, sehingga kemudian tanjakan tersebut dikenal dengan sebutan tanjakan Emen.
Versi kedua mengatakan, Emen adalah seorang korban tabrak lari di daerah itu. Kemudian mayat Emen bukannya ditolong, tapi malah disembunyikan dalam rimbunan pepohonan disekitar tanjakan tersebut. Sejak saat itulah arwah Emen dipercaya menuntut balas. Adapula versi lain yang mengatakan bahwa dulu Emen adalah seorang sopir oplet Subang – Bandung. Nahas bagi Emen ketika itu tahun 1964 oplet yang dikendarainya kecelakaan dan terbakar. Banyak orang mengatakan Emen tewas di tempat kejadian, dan sejak saat itu semakin sering terjadi kecelakaan di sana. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan banyak pengendara yang percaya dengan melempar koin, rokok atau menyalakan klakson maka mereka akan terhindar dari bahaya saat melewati tanjakan Emen.
Berdasarkan hasil penelusuran hingga ke keluarga Emen dapat diketahui ternyata versi yang terakhir yang mendekati kebenaran. Wahyu, putra dari Emen membenarkan peristiwa itu, namun ia menepis berbagai kejadian kecelakaan yang terjadi di sana diakibatkan oleh arwah Emen yang gentayangan. “Lagi pula waktu itu bapak saya tidak meninggal di sana, tapi di Rumah Sakit Ranca Badak,” ujar Wahyu yang juga berprofesi sebagai sopir angkot di daerah Lembang. “Waktu itu saya berusia kira-kira 8 tahun. Bapak saya memang sopir oplet Subang – Bandung, ketika itu kemungkinan remnya blong, kemudian opletnya nabrak tebing, terbalik kemudian terbakar. Seingat saya cuma 2 orang yang selamat waktu itu,” lanjutnya. Setelah wafat di Rumah Sakit kemudian jenazah Emen dimakamkan di pemakaman umum di daerah Jayagiri, Lembang.
Kecelakaan maut yang terjadi di tanjakan emen 10 Februari 2018 yang menewaskan puluhan korban jiwa menambah panjang deretan kecelakaan yang terjadi ditempat yang sama. Sebelumnya berbagai kecelakaan juga pernah terjadi di sana, berikut diantaranya:
Minggu (2/4/2017) sekira pukul 09.30 WIB kecelakaan beruntun terjadi di Tanjakan Emen Subang.
Sabtu (2/8/2014) bus Pariwisata Duta Pribumi Transport mengalami kecelakaan sekitar pukul 10.00 WIB.
Selasa (17/6/2014) Delapan orang meninggal dunia, sementara korban luka-luka mencapai 17 orang.
Senin (1/10/2012) pukul 11.30 WIB Bus yang membawa wisatawan asal Taiwan ini terguling diduga akibat rem blong.
Jumat (7/10/2011) pukul 11.00 WIB Sebuah bus mikro yang mengangkut wisatawan asing asal Belanda, Belgia, dan Srilangka.
Pada 26 September 2009 terjadi kecelakaan tunggal yang melibatkan bus PO Parahyangan