Wanita yang menjadi pemicu kecelakaan massal pada Tour de France pada Sabtu (26/5/2021) dan melarikan diri dari lokasi kejadian setelah. Polisi pun melakukan pengejaran terhadapnya dan pihak Tour de France juga akan mengajukan tuntutan kepadanya.
Pihak kepolisian sendiri mengungkapkan mereka akan mendakwa perempuan itu dengan menyebabkan cedera jangka pendek yang tak sengaja melalui pelanggaran yang disengaja atas tugas keselamatan atau perawatan. Polisi Perancis pada Minggu (27/6/2021) menyelidiki kecelakaan massal di Tour de France, dengan mencari saksi-saksi yang bisa mereka wawancarai. Kecelakaan massal ini disebabkan oleh seorang penonton di jalur peloton membawa papan tanda penyemagat, tetapi tidak sadar ada pebalap yang melaju kencang dari arah belakangnya.
Penonton wanita itu membawa papan bertuliskan "Nenek dan Kakek" dalam bahasa Jerman, dan menatap ke arah kamera dengan punggung membelakangi arah laju pesepeda. Pebalap Jerman DSM, Jasha Sutterlin, adalah satu-satunya peserta yang harus mundur dari semua etape. Impian Tour de France-nya pun hancur pada hari pertama.
Akibat kejadian ini sebanyak delapan pebalap lainnya membutuhkan perawatan dari dokter turnamen, dan beberapa lainnya dirawat karena memar, lecet, dan luka akibat tabrakan. Juara Italia Sonny Colbrelli dan pebalap Belanda Wout van Aert, yang menabrak Martin sebelum terjatuh, sebelumnya adalah favorit untuk memenangi etape pertama.