Charles Hutagalung (lahir di Medan, Sumatera Utara, 14 Oktober 1948 – meninggal di Jakarta, 7 Mei 2001 pada umur 52 tahun) adalah pemusik Indonesia yang juga merupakan vokalis dari grup musik The Mercy’s dan The Ge&Ge. Di samping itu ia juga banyak menciptakan lagu yang melegenda hingga saat ini.
Charles telah mengenal Musik sewaktu kecil di kota kelahirannya Medan, Sumatera Utara. Ia sudah mengenal musik Piano cukup baik saat usianya masih kecil karena mengikuti Les Piano. Bahkan dalam kesenggangan waktunya sudah bermain Band Bocah bersama teman-teman sepermainannya. Sesudah remaja bermain band di kota Medan dengan ikut terlibat dalam band Victim’s. Setelah itu ia masuk ke dalam band Bhayangkara Nada.
Charles sendiri sebenarnya bukan pendiri The Mercy’s, karena sebelum bergabung dia merupakan anggota dari band Bhayangkara Nada di Medan. Charles Hutagalung kemudian bergabung di kubu The Mercy’s baru pada tahun 1970, di mana grup ini masih dikenal berlatar belakang sebagai band yang hanya bermain di klub malam dan band pesta-pesta di kota Medan dan pernah show di negara tetangga Malaysia. Band The Mercy’s sendiri dibangun oleh sekelompok anak muda yang berasal dari satu daerah di Medan, Sumatera Utara yang mempunyai satu visi yang sama, membentuk band pesta.
The Mercy’s didirikan tahun 1969 di Medan dengan anggota awal Erwin Harahap, Rinto Harahap, Rizal Arsyad (Mantan suami Iis Sugianto), Reynold Panggabean (Mantan suami Camelia Malik) dan Iskandar alias Boen panggilan akrabnya, di bawah pimpinan Rizal Arsyad. Grup ini selalu mengikuti tren perkembangan musik mancanegara, sehingga mereka sering mengacu pada band The Beatles, The Bee Gees, The Hollys, C.C.R maupun Monkeys. Sesekali mereka juga membawakan lagu-lagu band nasional, seperti Koes Plus dengan hit-nya Telaga Sunyi.
Nama The Mercy's sendiri secara spontan terbersit di ingatan mereka karena menyukai naik mobil merek Mercy. Jika diartikan dalam bahasa Prancis Mercy's artinya kasihan atau bisa juga terima kasih. Mereka mengusung kisah esensial sejarah dan kenangan yang suka hura-hura, serta berkiblat dengan band-band pesta di Jakarta, seperti, Noor Bersaudara, Ceking, Cruss dan Medinas.