Gregoria Mariska Tunjung yang lahir di Wonogiri, 11 Agustus 1999; umur 18 tahun merupakan salah satu pemain bulu tangkis tunggal putri Indonesia. Ia adalah pemain Pelatnas Cipayung sejak 2013 bersama Hana Ramadhini dan Fitriani. Gregoria mencetak sejarah sebagai juara tunggal putri Kejuaraan Dunia Junior BWF 2017 di Yogyakarta setelah terakhir kali Indonesia menjadi juara pada seri pertama Kejuaraan Dunia Junior BWF di Jakarta tahun 1992 silam atas nama Kristin Yunita. Ia berasal dari PB. Mutiara Cardinal, Bandung dan merupakan peraih medali perunggu SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia serta medali perak di Kejuaraan Asia Junior 2016 di Bangkok, Thailand.
Gregoria Mariska berhasil jadi juara dunia junior 2017 setelah menang atas pebulutangkis China, Han Yue pada babak final di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (22/10). Gregoria memulai laga final dengan sangat baik. Serangan-serangan Gregoria menyulitkan Han Yue. Interval gim pertama pun ditutup dengan keunggulan 11-5. Variasi serangan Gregoria juga masih terus jadi mimpi buruk Han Yue. Gregoria unggul 17-11 dan berlanjut menjadi 20-13. Pengembalian shuttlecock yang melebar dari Han Yue membuat Gregoria menutup gim pertama dengan skor 21-13.
Gregoria Mariska diharapkan bisa menjadi penerus generasi emas pebulutangkis tunggal putri Tanah Air.Gregoria Mariska diharapkan bisa menjadi penerus generasi emas pebulutangkis tunggal putri Tanah Air. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Masuk ke gim kedua, penampilan Han Yue lebih baik dibandingkan sebelumnya. Ia bisa memanfaatkan postur tubuhnya yang tinggi untuk melakukan smes tajam. Han Yue memimpin 11-7 saat interval lalu berlanjut menjadi 15-8. Han Yue lalu sukses memaksakan terjadinya rubber game dengan kemenangan 21-13 di gim kedua.
Masuk ke gim penentuan, pertarungan lebih sengit terjadi di antara kedua pemain. Gregoria sempat tertinggal 1-6 sebelum akhirnya berbalik unggul 11-9 saat interval. Laga makin sengit karena kedua pemain bergantian unggul. Gregoria sempat memimpin 16-14 namun berbalik tertinggal 17-19. Skor kemudian sama kuat 19-19 lalu pertarungan pun berlanjut ke deuce setelah Gregoria mampu menyelamatkan match point yang didapat lawan. Gregoria dua kali mendapat match point saat deuce sebelum akhirnya sukses memastikan kemenangan pada kesempatan ketiga. Pertandingan berakhir dengan angka 23-21 untuk Gregoria.
Pada All Indonesian Final di nomor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Mentari sukses menaklukkan Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia dalam duel yang berlangsung selama 58 menit. Setelah kalah 21-23 di gim pertama, Rinov/Pitha menang 21-15, 21-18 di dua gim berikutnya. Rinov Rivaldy/Pitha Mentari berhasil meraih juara ganda campuran di Kejuaraan Dunia Junior 2017.Rinov Rivaldy/Pitha Mentari berhasil meraih juara ganda campuran di Kejuaraan Dunia Junior 2017.
Sementara itu di nomor ganda putri, Jauza Sugiarto/Ribka Sugiarto harus puas jadi runner up Kejuaraan Dunia Junior 2017. Jauza/Ribka kalah 21-18, 11-21, 3-21 dari unggulan kedua Baek Ha Na/Lee Yu Rim (Korea Selatan). Torehan dua gelar juara dan dua runner-up di Kejuaraan Dunia Junior 2017 membuat Indonesia jadi negara terbaik di kategori individu. Hasil Final Juara Dunia Junior 2017 :
Tunggal Putra - Kunlavut Vitidsarn (Thailand) vs Leong Jun Hao (Malaysia) 17-21, 21-15, 21-9
Tunggal Putri - Gregoria Mariska vs Han Yue(China) 21-13, 13-21, 23-21
Ganda Putra - Mahiro Kaneko/Yunosuke Kubota (Jepang) vs Di Zijian/Wang Chan (China) 21-14, 15-21, 21-13
Ganda Putri - Baek Ha Na/Lee Yu Rim (Korsel) vs Jauza Sugiarto/Ribka Sugiarto 18-21, 21-11, 21-3
Ganda Campuran - Rinov Rivaldy/Pitha Mentari vs Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia 21-23, 21-15, 21-18