Hj. Iti Octavia Jayabaya, SE, MM (lahir di Lebak, Banten, 4 Oktober 1978; umur 39 tahun) adalah Bupati Lebak periode 2014-2019. Ia menempuh pendidikan terakhir untuk meraih gelar S2-ya di Fakultas Ekonomi Pascasarjana Usakti Jakarta, dan lulus pada tahun 2005. Istri dari M. Farid Darmawan ini sebelumnya merupakan anggota DPR-RI. Ia berangkat dari daerah pemilihan DPR Banten I. Sebagai wakil rakyat, Iti bertugas di Komisi XI dan Badan Anggaran. Sebelumnya Iti merupakan salah satu anggota Partai Demokrat dengan nomor anggota A - 457.
Beredar video Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya mengamuk di depan sebuah ruko yang sedang dibangun. Ruko tersebut dibangun di taman pintu masuk Kawasan Wisata Baduy, Ciboleger, Lebak. Ia meradang melihat pagar taman dihancurkan demi pembangunan ruko tersebut. Suara sang bupati cantik ini meninggi di lokasi. Kepala Desa Bojong Menteng, Camat Leuwidamar serta kontraktor bangunan pun tak berkutik didamprat sang Bupati dan dibilang goblok. Iti Octavia mengeluarkan kata-kata dalam bahasa Sunda menggunakan nada tinggi. Amarah yang ia lampiaskan melalui ucapannya itu ternyata tidak dimengerti oleh cukup banyak warganet.
Video tersebut langsung viral dan ditonton lebih dari 340 ribu kali. Meskipun banyak yang kurang paham bahasa Sunda yang digunakan Itu, karena menggoinakan logat Banten yang kental, namun sikap Iti Octavia mendapat pujian warganet. Seorang warganet asal Banten menterjemahkan pernyataan Bupati Octavia. Beginilah terjemahan dari ucapan Iti Octavia yang diberikan oleh pemilik akun Twitter @GianFhbold, Minggu (15/10/2017):
"Goblok kalian semua, ini tempat taman hijau, tidak ada izin dari bupati, malah mau dibangun gedung/ruko/bangunan, jangan diterusin, berhenti!" "Saya tidak bisa kontrol tiap hari ke sini, 34 desa saya urus, tiba-tiba udah jadi aja. Pertama ke sini nggak ada, sekarang ada pembangunan, tanpa izin." "Maaf, 340 desa maksudnya, Satpol PP beresin ini sekarang juga. Kalau Maghrib nggak beres, mau saya luluh-lantahkan, mungkin seperti ini kurang lebih." "Gimana desa ini mau maju, kalau yang ngurusnya tolol semua kayak kalian. Jangan sekali-kali main-main sama saya, saya putusin leher kalian."