Letnan Jenderal (Purn) Lodewijk Friedrich Paulus, mengaku tidak tahu-menahu ihwal ada atau tidaknya intervensi dari Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan soal penunjukan dirinya sebagai Sekretaris Jenderal Partai Golkar. Tapi yang jelas Pak Luhut Komandan saya," kata Lodewijk di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Senin, 22 Januari 2018.
Lodewijk mengatakan, Luhut pernah menajadi komandannya saat ia direkrut sebagai anggota Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Sat-81/Gultor) Komando Pasukan Khusus pada 1983 silam. Saat itu, kata dia, Luhut adalah komandan satuan tersebut bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai wakilnya. Lodewijk pun mengatakan tidak tahu apakah penilaian Luhut saat menjadi komandannya mempenaruhi penunjukan dia sebagai Sekjen Golkar sekarang.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hari ini mengumumkan struktur kepengurusan baru DPP Partai Golkar. Ia menunjuk Lodewijk sebagai sekretaris jenderal menggantikan Idrus Marham yang baru-baru ini dilantik sebagai Menteri Sosial. Arilangga juga membantah ada tekanan dalam penunjukan Lodewijk, termasuk dari Luhut. "Tidak, tidak ada tekanan," tutur dia. Dalam faksi Partai Golkar, Lodewijk terkenal sebagai sosok yang berada dalam gerbong Luhut. Lodewijk pun disebut sebagai orang kuat Luhut di Partai Golkar. Keduanya merupakan mantan Komandan Jenderal Kopassus.
Sebelumnya, Lodewijk Paulus pernah menjabat sebagai Koordinator Bidang Kajian Strategis dan SDM Partai beringin itu. Ia masuk ke jajaran pengurus Partai Golkar tahun 2016 lalu, semasa kepemimpinan Setya Novanto. Lodewijk juga pernah ditugaskan oleh Setya menjadi Pelaksana Tugas Ketua DPD Partai Golkar Lampung.