Dimasa kecilnya, dr. Richard Lee bukanlah hidup dalam kondisi keluarga yang mampu bahkan ekonominya terbilang rendah yang membuat orang tuanya selalu menghadap Pastor Paroki untuk bisa meminta pengurangan biaya sekolah baik itu SPP maupun uang tahunan. Dan hal ini berlangsung mulai dari dirinya menginjak bangku SD hingga SMA. Bahkan kesulitan perekonomian yang dialami orang tuanya pun semakin diperparah dengan kondisi Richard yang bukan anak berprestasi. Prestasinya bahkan terbilang di peringkat paling bawah. dr. Richard Lee pernah menceritakan jika dirinya mendapatkan rangking 28 dari 32 siswa.
Meskipun saat ini dirinya telah menjadi dokter yang sukses di bidang kecantikan, namun di masa lalunya dr. Richard sempat mendapat larangan dari ayahnya untuk masuk kuliah kedokteran. Ia belajar dengan keras dan bersungguh-sungguh untuk masuk fakultas kedokteran. Berkat usaha dan niatnya itulah, Ia lolos masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun, dibalik keberhasilannya itu, ternyata Ia mendapat larangan dari sang Ayah. Larangan sang Ayah itu memiliki alasan tersendiri, yaitu karena ayahnya takut tidak mampu membiayai kuliahnya hingga selesai. Meskipun begitu, pada akhirnya sang Ayah mengizinkan ia untuk menjadi seorang dokter asalkan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang karena alasan jarak, tempat, biaya, dan sebagainya yang lebih mudah dijangkau dibandingkan jika harus berkuliah di UI.
Setelah menamatkan pendidikannya dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Ia mulai merintis kariernya dengan bekerja sebagai dokter di salah satu perusahaan Sinarmas Group Palembang. Berkat kerja kerasnya, selama berkarier ia sudah bisa membeli beberapa aset, seperti rumah dan kendaraan untuk keluarganya. Bahkan dirinya juga dipercaya menjadi Direktur Utama di salah satu anak perusahaan Sinarmas Group bagian kesehatan. Dalam perjalanan kariernya, ia juga dipertemukan dengan seorang wanita bernama Renie Effendi yang saat ini menjadi istrinya. Ia bersama sang Istri yang juga seorang dokter memutuskan untuk membangun usaha klinik kecantikan di Kota Palembang. Klinik tersebut bernama Klinik Athena, yang merupakan salah satu klinik kecantikan terbesar di Sumatra. Saat ini, Klinik Athena sudah berkembang dan memiliki 10 cabang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia.