Hari Wahyudi peserta AKSI Indosiar asal Purwokerto, lolos ke grand final acara AKSI di stasiun televisi Indosiar. Dalam penampilan Selasa dini hari, 23 Juni 2015, bersama Nabila Lampung dan Nada Bandung, Hari Wahyudi berhasil memperoleh SMS dukungan tertinggi dan otomatis berhak masuk ke babak grand final tanpa melalui voting dewan juri AKSI yang terdiri dari Mamah Dedeh , Ustadz Subki Albughury, Ustadz Wijayanto, Ustadz Akhmad Alhabsyi dan Gus Chandra Malik. Sebaliknya Nabila dan Nada harus deg-degan menunggu keputusan dewan juri, dimana akhirnya Nabila yang mengikuti jejak Hari Wahyudi setelah memperoleh 3 suara dari 5 suara dewan juri.
Aksi Hari Wahyudi di atas panggung AKSI Indosiar memang lain dari yang lain. Ia tampil dengan membawa budaya Banyumasan tanpa ragu, dengan seringnya menyampaikan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Banyumasan yang disebut oleh sebagian orang sebagai bahasa ngapak. Hari Wahyudi telah menyita perhatian penonton. Dia dijuluki Dono karena diaggap mirip dengan almarhum Dono dari Warkop DKI yang identik dengan mulut dan bibirnya yang maju. Keunikan ini pun dimanfaatkan oleh Hari Wahyudi, misalnya ketika meminta dukungan SMS pemirsa, ia memperagakan goyangan bebek ala tarian Warkop DKI.
Kontes bakat Akademi Sahur Indosiar tahun ini memasuki tahun ke-3. Program yang tayang di Indosiar sejak 2013 ini merupakan salah satu program unggulan di bulan Ramadan. Acara ini bertujuan mencari bibit-bibit baru dan berbakat para ustadz dan ustadzah Indonesia. Program tersebut dikemas dalam bentuk audisi yang memadukan variety show dan reality show. AKSI Indosiar yang ditayangkan secara langsung mulai jam 2 dini hari hingga menjelang Subuh selama bulan puasa kini telah masuk babak eliminasi. Masih sama dengan tahun lalu, dewan juri yang tampil di antaranya Mamah Dedeh, Ustad Subki Al-Bughury, Ustad Wijayanto dan Ustad Akhmad Al-Habsyi, ditambah juri tamu Ustad Candra Malik. Program ini juga masih dipandu oleh host Rina Nose, Irfan Hakim dan Aa' Abdel.
Pada Grand Final Aksi Indosiar 1 tahun 2013, keluar sebagai pemenang juara 1 adalah Zaky Mubarok dari Kediri; sedang pada 2014 lalu yaitu Mumpuni, kontestan asal Cilacap. Tahun ini dari 32 besar dibagi menjadi 4 kloter. Kloter pertama yang tampil di minggu pertama puasa adalah Kloter Al-Harom. Di sana ada 1 kontestan yang tampil mencuri perhatian. Hari Wahyudi asal Purwokerto langsung dijuluki Dono karena sangat mirip almarhum pelawak dari grup Warkop DKI yang identik dengan mulut dan bibirnya yang maju tersebut.
Penampilannya yang sangat unik saat meminta dukungan SMS pemirsa sambil bergoyang bebek ala tarian Warkop DKI menghibur penonton di studio dan di rumah. Ditambah dengan gayanya yang rendah hati, sudah 4 hari ini, perolehan SMS-nya selalu di posisi pertama dan jauh melampaui peserta lain. Perjalanan untuk menjadi juara dan Ustadz muda berbakat di AKSI 2015 ini mungkin masih cukup jauh ditapaki. Tapi Hari Wahyudi yang selalu tampil tanpa beban dan tidak menggurui dalam materi ceramahnya, rasanya sudah jadi idola baru di hati pemirsa.
Hari Wahyudi juga dikenal dengan gayanya yang rendah hati, sekalipun perolehan SMS-nya selalu di posisi pertama dan jauh melampaui peserta lain. Mahasiswa STAIN Purwokerto alumni SMK Ma’arif NU Sumpiuh, Kabupaten Banyumas ini, jika terus melaju dan menjadi juara AKSI Indosiar 2015, maka akan menyamai prestasi peserta AKIS Indosiar dari wilayah Banyumas Raya tahun lalu, yaitu Mumpuni, kontestan asal Cilacap, yang menjadi juara AKSI Indosiar 2014.