Dani Bekasi berusia 18 tahun adalah peserta sebuah ajang adu bakat AKSI 2016 yang ditayangkan Indosiar setiap menjelang sahur hingga lepas Shubuh di bulan Ramadan ini. Dani tinggal di kampung Kranji, Bekasi Barat bersama Orangtuanya yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang sate. Dani memang bukan berasal dari keluarga yang berada tapi ini peserta memiliki keunikan tersendiri.
Pada eliminasi Grup Sidik di hari kelima atau Jumat (10/6/2016) dini hari, Dani berbicara soal kisah keluarganya tersebut. Orangtua Dani yang turut hadir di studio, menceritakan perjuangan Dani bisa berada di panggung AKSI 2016. Kata ayahnya, Ibu Dani awalnya tak setuju anaknya mengikuti acara televisi. Tapi, Dani bersikeras ingin ikut. “Karena ini ajang adu bakat, Dani enggak bisa apa-apa, makanya Dani mau ikut.” begitu Dani beralasan.
Dani mungkin berpikir ada cara lain yang bisa membuat keluarganya merasa bangga. Dengan mengikuti AKSI 2016, setidaknya Dani bisa disaksikan banyak orang setiap harinya. Dan itu sudah cukup membuat orang tuanya bangga memiliki anak seperti dirinya. Di Grup Sidik sendiri, Dani sudah memiliki banyak penggemar. Hingga tak heran, ia beberapa kali memimpin polling SMS.
Namun hari ini, Dani harus puas berada di posisi kedua dengan 33,08 persen. Posisinya tepat di bawah Novri yang sukses meraih 36,02 persen. Meski begitu, keduanya aman karena berada di zona Alhamdulillah. Di zona Wassalam atau posisi dua terbawah, dua peserta lainnya yakni Ufti dan Fadly bersaing memperebutkan lampu hijau dari empat juri. Hasilnya, Ufti berhasil lolos setelah mendapat tiga lampu hijau. Fadly hanya mendapat satu lampu hijau, hingga ia pun harus mundur dari AKSI Indosiar.
#Lihat pula : Para Peserta AKSI - Akademi Sahur Indonesia 2016