Biografi Muhammad Nasir - Menteri RisTek dan DikTi

Biografi Muhammad Nasir - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan TinggiMuhammad Nasir (lahir di Ngawi, 27 Juni 1960; umur 54 tahun adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada Kabinet Kerja (2014–2019). Ia adalah rektor Universitas Diponegoro, Semarang untuk periode 2014–2018, dan Guru besar di bidang Behavioral Accounting dan Management Accounting, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Nama lengkap: Prof. Drs. H. Muhammad Nasir, M.Si, Akt, Ph.D
Tempat/tanggal lahir: Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960
Nama Istri: Hasibyah
Anak: berjumlah empat

RIWAYAT PENDIDIKAN TINGGI

- S1 dari Universitas Diponegoro, Semarang
- Magister dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
- PhD dia kantongi dari University of Science Malaysia.

RIWAYAT KARIER

- 29 September 2014 terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, menggantikan Prof Sudharto untuk periode 2014-2018
- Sesuai jadwal ia akan dilantik 18 Desember 2014 yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember mendatang
- Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip periode 2010-2014
- Pembantu Rektor II Undip

Muhammad Nasir didaulat sebagai Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Penetapan ini diumumkan Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (26/10/2014). Nama Muhammad Nasir belakangan terus terdengar usai ia datang ke istana merdeka memenuhi panggilan Presiden Joko Widodo. Pria yang pada 9 September lalu ini terpilih sebagai Rektor Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, untuk periode 2014-2018 ini disebut-sebut bakal menjadi calon menteri yang mengurusi riset dan perguruan tinggi.

Rencananya Nasir baru akan dilantik pada 18 Desember 2014. Dia menggantikan Prof Sudharto yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember tahun ini. Sebelum terpilih sebagai rektor, Nasir adalah Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip untuk periode 2010-2014. Dia terpilih pada Selasa, 7 September 2010. Dia juga pernah menjabat Pembantu Rektor II di kampus yang sama. Nasir menyelesaikan pendidikan S1-nya di Universitas Diponegoro. Gelar magister diraihnya dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Gelar PhD dia kantongi dari University of Science Malaysia.

Visi Nasir saat menjadi dekan seperti dikutip dari situs undip.ac.id adalah menjadikan Fakultas Ekonomi Menuju World Class University. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengelola dengan baik, benar dan terpadu aset-aset kampus berupa rumah sakit, pusat pelatihan, hingga laboratorium. Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur, 27 Juni 1960 itu juga dikenal sebagai pakar anggaran. Tak heran ketika terpilih sebagai rektor salah satu prioritas utama yang akan dia selesaikan adalah soal anggaran di kampus.

Ayah dari empat anak itu juga dikenal memiliki jaringan luas. Dia juga dikenal dekat dengan mantan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar. Suara Nasir di ormas Islam tak bisa diabaikan, khususnya di kalangan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. (Wikipedia)