Sebenarnya, perjalanan helikopter menjadi bentuk yang dikenal pada saat ini memakan kurun waktu yang cukup panjang. Dalam perjalanannya, juga melibatkan perkembangan teknologi dan juga para penemu serta pengembang helikopter.
Helikopter pertama yang menerbangkan manusia adalah Helikopter Breguet-Richet, tahun 1907. Heli ini terbang di Douai, Perancis pada 29 September 1907. Helikopter ini masih memperoleh bantuan dari empat orang yang memegangi keempat kakinya. Upaya ini tidak memperoleh catatan baik sebagai helikopter pertama yang terbang bebas. Walaupun demikian, helikopter ini membuktikan keberhasilan teori terbang vertikal yang saat itu masih dianggap sebagai teori. Ini merupakan mesin pertama yang bisa terbang dengan sendirinya membawa seorang pilot secara vertikal sebagai akibat daya angkat sayap putarnya. Heli ini menggunakan mesin Antoinette berkekuatan 50 hp.
Terbang heli sesungguhnya dilakukan oleh Paul Cornu menggunakan heli bermesin ganda Antoinette 24 hp di Lisieux, Perancis pada 13 November 1907. Penerbangan berlangsung 20 detik hingga ketinggian 0,3 Meter. Sedangkan Helikopter berjenis Gyroplane pertama diraih oleh C4 Autogiro buatan Juan de la Cierva. Autogiro terbang pertama pada 9 Januari 1923. Rahasia sukses pada pengadopsian sistem flapping hinges joint the blades to the rotor head.
Sementara helikopter yang sukses terbang pertama dilakukan oleh jenis Fock Wulf FW-61 berotor ganda yang didesain oleh Professor Heinrich Focke pada tahun 1933-1934. Helikopter ini melakukan terbang perdananya pada 26 Juni 1936 dan ditenagai oleh mesin Siemens-Halske Sh 14A bertenaga 160 hp. Heli ini diterbangkan oleh Ewald Rohlfs. Heli ini mencatat rekor terbang sejauh 122,35 km dan lama terbang satu jam 20 menit 49 detik. Pada waktu lain ia terbang hingga ketinggian 3427 meter dan rekor kecepatan 122 km/jam.
Pionir pengembang teknologi Helikopter
Leonardo da Vinci (1452-1519) - Leonardo da Vinci sebenarnya mengembangkan konsep terbang vertikal yang sebelumnya merupakan mainan anak-anak dari dataran Cina, tidak jelas sebenarnya sejak kapan mainan anak-anak ini dikembangkan disana dan siapa inisiatornya atau penemunya. Pada tahun 1483 Leonardo da Vinci mengembangkan konsep sekrup terbang.
Sir Goerge Cayley (1773-1857) - Sir George Cayley dikenal sebagai insinyur dan inovator dalam navigasi udara dan aerodinamika. Salah satu yang dikenalkannya adalah istilah angle of attack dalam dunia penerbangan. Dalam sejarah, dia merupakan sosok yang mengembangkan pesawat sayap tetap dan pesawat layang atau glider namun demikian dia mengembangkan sayap putar atau helikopter. Helikopter yang diperkenalkannya merupakan kompilasi dari bahan kayu, bulu, gabus dan kawat.
Pada 1842, Cayley mendesain helikopter lebih baik , khususnya ketika mengetahui bahwa putaran baling-baling dapat menimbulkan petaka sehingga memerlukan penangkalnya. Teori penangkal ini juga dikemukakan olehnya. Agar bisa terbang, helikpter ini menempatkan dua rotor yang bergerak berlawanan arah. Meski helikopter rancangannya belum berwujud dengan helikopter yang mengudara, konsep helikopternya dipakai oleh Kamov dari Rusia dan Focke dari Jerman.
Nikolai Egorovich Zhikovsky (1847-1921) - Zhukovsky mengawali karier di dunia penerbangan dengan menekuni matematika, hidrodinamika dan aerodinamika. Zhukovsky kemudian menemukan terowongan angin pertama di dunia untuk menguji teknologi aerodinamika. Terjun dalam pengembangan helikopter pada tahun 1910 dan pada Perang Dunia I mengembangkan banyak pesawat terbang dan helikopter
Juan de la Cierva (1895-1936) - Cierva mengembangkan helikopter setelah pesawat pembom bersayap ganda buatannya jatuh pada tahun 1919, alasannya adalah kestabilan helikopter dianggapnya lebih tinggi. Dalam membangun rancangan helikopternya, Cierva mengabaikan berbagai teori yang berkembang sebelumnya, dengan menggunakan rancangan-rancangan baru buatannya yang didasarkan pada teori yang dikembangkannya lewat berbagai eksperimen. Hasinya adalah Autogiro yang merupakan konsep pesawat gado-gado antara pesawat terbang umumnya sehingga bisa melakukan terbang landas secara vertikal, yang setengah pesawat terbang dan setengah helikopter. Autogiro Cierva terbang pada 1923. Lima tahun kemudian Cierva melakukan penerbangan keliling Eropa dengan Autogiro sejauh lebih dari 5000 km seraya berpromosi. Upayanya tidak sia-sia karena Autogiro rancangannya banyak diminati sejumlah industri di Eropa. Cierva meninggal dalam kecelakaan Autogiro di Croydon pada tahun 1936.
Igor Ivanovich Sikorsky (1889-1972) - Sikorsky menaruh minat pada penerbangan dengan merancang berbagai pesawat model di antaranya berupa helikopter sejak usia dini. Pada awalnya dia masuk Naval Academy di St. Petersburg yang kemudian mengundurkan diri dan pergi ke Paris untuk mendalami ilmu teknik dan penerbangan. Setelah dari Paris, dia kembali ke Kiev, Ukraina dan mengembangkan helikopter namun gagal. Revolusi Bolshevik memaksa Sikorsky hijrah ke Paris dan selanjutnya menetap di Amerika Serikat. Pada tahun 1939 dia menerbangkan helikopter pertamanya VS-300 dan selama pengembangannya, helikopternya mencatat berbagai rekor penerbangan. Sampai memasuki abad ke-21 ada sekitar 40.000 helikopter buatan Sikorsky terbang diberbagai belahan dunia ini.
Igor Ivanovich Sikorsky (lahir di kiev (Ukraina) tanggal 25 Mei 1889 - meninggal 1972) merupakan salah satu pelopor atau penemu dari Helikopter. Igor Sikorsky menaruh minat pada penerbangan dengan merancang berbagai pesawat model di antaranya berupa helikopter sejak usia dini. Pada awalnya dia masuk Naval Academy di St. Petersburg yang kemudian mengundurkan diri dan pergi ke Paris untuk mendalami ilmu teknik dan penerbangan. Setelah dari Paris, dia kembali ke Kiev, Ukraina dan mengembangkan helikopter namun gagal. Revolusi Bolshevik memaksa Sikorsky hijrah ke Paris dan selanjutnya menetap di Amerika Serikat.
Pada tahun 1939 dia menerbangkan helikopter pertamanya VS-300 dan selama pengembangannya, helikopternya mencatat berbagai rekor penerbangan. Sampai memasuki abad ke-21 ada sekitar 40.000 helikopter buatan Sikorsky terbang diberbagai belahan dunia ini. Igor merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Ayahnya, Ivan Alexeevich Sikorsky adalah Seorang profesor psikologi, keturunan Polandia - Rusia. Ivan adalah anak dan cucu dari pendeta Ortodoks Rusia. Ibu Igor Sikorsky, Mariya Stefanovna Sikorskaya adalah seorang dokter, igor sangat menyukai seni, terutama dalam kehidupan dan karya Leonardo da Vinci, dan cerita Jules Verne.
Pada tahun 1900, pada usia 11 tahun, ia menemani ayahnya ke Jerman dan melalui percakapan dengan ayahnya, ia menjadi tertarik dalam ilmu alam. Setelah kembali ke rumah, Sikorsky mulai bereksperimen dengan mesin model yang terbang, dan pada usia 12, ia telah membuat pita karet kecil bertenaga helikopter. Sikorsky mulai belajar di Naval Academy, Saint Petersburg Rusia, pada tahun 1903, di usia 14. Pada 1906, dia menetapkan bahwa masa depannya terletak pada teknik, sehingga ia mengundurkan diri dari Akademi, meskipun prestasinya di akademi memuaskan, dan ia meninggalkan Rusia untuk belajar di Paris. Ia kembali ke Rusia pada tahun 1907, mendaftar di Sekolah Tinggi Teknik (Institut Politeknik Kiev). Setelah tahun akademik, Sikorsky kembali menemani ayahnya ke Jerman pada musim panas 1908, di mana ia belajar tentang karya Wright bersaudara, Sikorsky kemudian mengatakan bahwa : " Dalam dua puluh empat jam, saya memutuskan untuk mengubah pekerjaan hidup saya, saya akan mempelajari penerbangan.. "
Dengan dukungan keuangan dari adiknya Olga, Sikorsky kembali ke Paris pada 1909 untuk mempelajari aeronautika di Sekolah Penerbangan "Ecole des Teknik AĆ©ronautiques et de Konstruksi Automobile (ETACA)" dan membeli suku cadang pesawat. Pada saat itu, Paris merupakan pusat dunia penerbangan. Sikorsky bertemu dengan para perintis penerbangan, dan meminta mereka menjawab pertanyaan tentang pesawat dan terbang. Pada bulan Mei 1909, ia kembali ke Rusia dan mulai merancang helikopter pertamanya, ia mulai menguji pada bulan Juli 1909. Meskipun kemajuan dalam menyelesaikan masalah teknis kontrol, Sikorsky menyadari bahwa pesawatnya tidak akan pernah terbang. Dia akhirnya membongkar pesawat rancangannya pada bulan Oktober 1909. "Aku sudah cukup belajar untuk menyadari bahwa dengan keadaan yang ada dari seni, mesin, bahan, dan dari semua itu mulai dari kekurangan uang dan kurang pengalaman... Saya tidak akan mampu menghasilkan sebuah helikopter yang saya impikan"
Pada awal tahun 1912 , Igor Sikorsky menjadi Chief Engineer dari divisi pesawat untuk Russko Baltiisky Vagonny ZAVOD atau R-BVZ di Saint Petersburg. Karyanya di R-BVZ termasuk konstruksi pesawat bermesin empat pertama, S-21 Russky Vityaz, yang disebut Le Grand. Dia juga menjabat sebagai penguji coba penerbangan pertama pada 13 Mei 1913. Dalam pengakuan atas prestasinya, ia dianugerahi gelar kehormatan di bidang teknik dari Saint Petersburg Politeknik Institut pada tahun 1914. Sikorsky mengambil pengalaman dari gedung Vityaz Russky untuk mengembangkan S-22 pesawat Muromets Ilya. Karena pecahnya Perang Dunia I, ia mendesain ulang pesawat pembom pertama di dunia yang bermesin empat, yang dihiasi dengan Ordo St Vladimir.
Mikhail Mil (1909-1970) - Seperti halnya Sikorsky, Mil menaruh minat pada penerbangan diusia dini. Dia memenangkan kompetisi pesawat model pada usia 12 tahun. Ia kemudian masuk ke Insitut Aviasi di Novocherkassk, Uni Soviet dan mengembangkan autogiro pertamanya dengan pengawasan dan bimbingan Kamov dan Skrzhinsky. Setelah lulus pada 1931, dia masuk ke pusat aerodinamika Rusia TsAGI, dan disinilah melakukan penelitian pada aerodinamika helikopter dengan penekanan pada stabilitas dan desain rotor.
Pada tahun 1947, Mil diangkat menjadi kepala desain helikopter yang baru dan memunculkan helikopter GM-1 yang dikenal menjadi Mi-1 Hare. Sukses Hare menuntun pengembangan helikopter selanjutnya yang sangat terkenal seperti Mi-4, Mil Mi-6 Hook, hingga Mi-8 dan Mi-17 yang terkenal, serta heli serang-angkut Mi-24
Yum Soemarsono (1916-1999) - Yum Soemarsono dikenal sebagai bapak helikopter Indonesia. Berbeda dengan penemu dan pengembang helikopter lainnya, dia mengembangkan helikopter sendiri berdasarkan pengalaman dan intuisi serta keterampilannya yang tidak diperoleh dari pendidikan tinggi. Rancangannya berupa Rotor Stabilizer dibuatnya hanya berdasarkan intuisi.
Helikopter pertama rancangannya adalah RI-H yang selesai pada tahun 1948 namun tidak sempat diterbangkannya karena lokasi pembuatannya di Gunung Lawu dibom Belanda pada saat Revolusi Kemerdekaan Indonesia. Heli kedua adalah YSH yang dirancang bersama Soeharto dan Hatmidji, selesai pada tahun 1950 dan melayang setinggi 10 cm di lapangan Sekip Yogyakarta. Sementara Helikopter ketiga adalah Seomarcopter yang berhasil terbang ketinggian 3 meter sejauh 50 meter dengan mesin berdaya 60 hp pada 1954. Helikopter kepik yang ironisnya mengalami kecelakaan dan menyebabkan kehilangan tangan kirinya dan sekaligus menewaskan asistennya, Dali. Nama kepik sendiri adalah nama pemberian presiden Republik Indonesia pertama Soekarno.
Kehilangan tangan kirinya membuatnya menemukan suatu alat yang dinamakan throttle collective device untuk mengganti tangan kirinya yang putus, sehingga penerbang cacat masih mampu menerbangkan helikopter. Alat ini digunakan untuk mengangkat dan memutar collective, salah satu kemudi yang terletak pada sisi kiri penerbang. Semula hanya didesain untuk helikopter jenis Hiller, namun kemudian dikembangkannya untuk dipakai pada helikopter Bell 47G dan Bell 47J2A, hadiah dari Solichin GP. Meski alat ini kemudian diminati oleh pabrik helikopter Bell di Amerika Serikat, tidak ada kejelasan selanjutnya mengenai pengembangan alat ini dan sekaligus juga hak patennya. Beliau meninggal pada 5 Maret 1999.