Media sosial tanah air baru-baru ini diramaikan oleh perbincangan seputar foto-foto selfie Nurul Habibah, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pandeglang. Gadis berjilbab berparas cantik ini mengunggah foto-fotonya melalui jejaring sosial Facebook dan banyak menuai komentar positif dari netizen (pengguna internet).Dalam foto tersebut, Nurul Habibah tampak mengenakan seragam Satpol PP lengkap. Nama “Nurul Habibah” sendiri didapat dari emblem nama yang tersemat di dada kanan seragam. Wajahnya yang cantik amat kontras dengan image Satpol PP yang identik dengan penertiban pedagang-pedagang liar.
Gadis manis ini ternyata dulu pernah mengikuti audisi Kakang/Kaka Teteh Pandeglang 2013, ajang pemilihan putra putri terbaik se-kabupaten Pandeglang. Sayangnya, Nurul tidak lolos audisi. Saat ini, selain bekerja honorer sebagai Satpol PP, Nurul Habibah juga masih kuliah di jurusan administrasi negara pada salah satu perguruan tinggi swasta Pandeglang.
Sebenarnya, foto-foto tersebut adalah koleksi pribadi pemilik akun Facebook Nurul Habibah dan akun Twitter @bibnuby tersebut. Namun, seseorang telah mengambil foto-foto tersebut, entah dengan izin atau tidak, dan menyebarkannya melalui forum sosmed terbesar Indonesia, Kaskus.
Salah satu akun yang ikut menyebarkan foto-foto Nurul adalah dewa.uchiha91. Akun ini memposting thread berjudul “Gadis Satpol PP Cantik Asal Banten Ini Ikut Bikin ‘Gemes’ Dunia Maya” pada Jum’at, 19 September 2014 kemarin. Thread tersebut sempat menduduki peringkat hot topic ala Kaskus. Alhasil, foto-foto gadis tersebut semakin tersebar.
Salah seorang pengguna Kaskus berkomentar dalam thread tersebut. “Kalo satpol PP macem dia. ane rela digusur berkali kali gan.” Beberapa pengguna yang lain mengaku sangat “gemes” melihat foto-foto tersebut. Namun, beberapa diantaranya meragukan Nurul Habibah pernah turun langsung ke jalanan sebagai Satpol PP. “Palingan ini mah yang ngurusin kantor, bukan yang langsung turun ke lapangan,” ujar yang lain.
Belakangan diketahui, Nurul Habibah memang benar anggota Satpol PP Kabupaten Pandeglang, namun sebatas tenaga honorer. Nurul sudah dua tahun bekerja di Satpol PP sebagai tenaga administrasi. Sekalipun demikian, Nurul tidak jarang ikut turun menertibkan pelajar dan PNS yang keluyuran di tengah jam kerja.
Karena wajahnya mudah dikenali, Nurul jadi takut pergi ke pasar sendirian setelah penertiban, apalagi memakai seragam. Alasannya, malu jika ada yang mengetahuinya sebagai petugas yang pernah menertibkan pasar. Namun, Nurul mengaku siap dengan resiko pekerjaannya tersebut. “Kadang suka ada saja yang sinis lihatnya, tapi nggak papa. Satpol PP nggak seburuk yang mereka pikirkan,” tutur Nurul. “Lagi pula ada tantangan tersendiri menjadi anggota Satpol PP, kita lebih banyak pengalaman menambah wawasan juga,” pungkasnya.