Penemu Benua Australia - Biografi Willem Jansz

Willem Janszoon (1570-1630) gubernur kolonial dan ahli navigasi Belanda, ialah orang Eropa pertama yang berhasil melihat pantai Australia. Namanya kadang-kadang disingkat menjadi Willem Jansz. Janszoon bekerja untuk Hindia-Belanda selama beberapa periode (1603–1611, 1612–1616, termasuk periode sebagai gubernur Benteng Henricus di Pulau Solor. Benua Australia terletak di belahan bumi paling selatan. Ia bertetangga dengan benua Asia. Jika didasarkan pada ukurannya, maka Australia merupakan benua dengan cakupan wilayah yang paling kecil. Dan apabila didasarkan pada urutan penemuannya, Australia digolongkan sebagai benua termuda sebab memang ia merupakan benua yang ditemukan paling akhir.

Dunia mengakui nama Willem Janszoon (1570-1630) sebagai tokoh penemu Australia. Meskipun pada faktanya, nelayan dari Nusantara sudah berkunjung secara sporadis ke Australia jauh lebih dulu ketimbang Willem Jansz. Pria ini berkebangsaan Belanda. Ia seorang gubernur kolonial dan seorang ahli navigasi yang handal. Willem Jansz sendiri dipekerjakan oleh Kerajaan Belanda. Ia bahkan pernah bekerja sebagai gubernur Benteng Henricus yang terletak di Pulau Solor.Karir politik Willem Jansz ini cukup gemilang sebab ia juga pernah ditunjuk sebagai Dewan India. Ia juga pernah bertugas sebagai laksamana pelayaran untuk dewan Pertahanan Belanda. Bahkan pada tahun 1619, berkat jasanya, ia dihadiahi emas yang setara dengan 1000 gulden.

Sebagai penemu Australia, riwayat Willem Jansz sebenarnya kurang lengkap sebab sejarah bahkan luput mengetahui di mana ia dilahirkan dan pada tahun kapan ia mangkat. Yang tercatat dengan jelas justru riwayat eksplorasinya dalam pelayaran di kapal bernama Duyfken. Penemuan Benua Australia sebenarnya bukan tujuan utama dari rombongan Willem Jansz. Tujuan mereka sebenarnya berlayar dari Banten menuju ke pantai barat dari Pulau Papua. Dalam rangkaian perjalanan tersebut, Willem kemudian melabuhkan kapalnya sejenak di sebuah sungai bernama Pennefather yang terletak di pesisir barat Tanjung York Queensland. Berlabuhnya kapal Willem inilah yang dicatat dunia sebagai kunjungan pertama di wilayah Australia.

Beranjak pada tahun berikutnya, Willem kembali mengunjungi Benua Australia yang kedia kali. Kabarnya ia tiba di pesisir Australia Barat. Pada kunjungan kedua inilah, Willem mulai mengelilingi wilayah Australia secara penuh. Perjalanan Willem ini tercatat dengan baik pada sebuah peta yang disimpan dengan rapi di Amsterdam. Selama hidupnya, Willem Jansz banyak menghabiskan waktu di wilayah nusantara yang pada saat itu dikenal dengan nama Batavia. Ia tercatat kembali ke sana pada tahun 1627. Sekembalinya dari Batavia, ia kemudian memimpin ekspedisi menuju India. Perjalanan terakhir Willem tercatat pada tahun 1629 dimana ia berlayar kembali pulang ke Belanda.

Saat itu ia dikabarkan berumur kurang lebih 60 tahun.Keinginannya untuk pensiun pun muncul seiring dengan fisiknya yang perlahan menurun. Sayangnya, masa-masa pensiun Willem ini luput dari catatan sejarah. Bahkan tahun dan kota dimana ia meninggal juga tidak diketahui. Penemu Australia itu kemudian dianggap meninggal di tahun 1630. Penemu benua Australia yang sebenarnya kembali menghangat seperti bukan rumor yang seringkali didengar. Dilihat dari sisi lokasi geografinya, letak benua Australia sangat jauh dari wilayah Eropa.

Meskipun begitu, kebudayaan Eropa seperti menjelma dalam adat tradisi dan budaya Australia dengan begitu kental. Begitupula dengan sistem pemerintahannya. Padahal benua Australia ini terletak antara Samudera Hindia juga samudera Pasifik, tepatnya di sebelah barat laut Tasman dan laut Koral. Nama negara Inggris di belahan Negara Eropa seringkali diperdebatkan sebagai andil sejarah penemu benya Australia yang sebenarnya. Sementara itu, tidak bisa dipungkiri kalau bangsa lainnya seperti Spanyol maupun Portugis yang berjasa membukakan awal jalan mereka. Terlepas dari kontroversi masalah kebenaran itu, setidaknya kita bisa menelusuri sejarah dulu di mana bangsa Eropa sering melakukan misi perjalanan sekaligus menyiarkan agama mereka. Tidak menutup kemungkinan di antara bangsa itulah yang menemukan benua Australia lebih awal.