Christoper (22 tahun), pelaku yang menyebabkan kecelakaan maut di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/1) malam diketahui tidak dari awal mengemudi mobil. Christoper justru awalnya adalah penumpang mobil tersebut. Hal itu dikemukakan oleh Sandi, sopir yang awalnya mengemudi mobil tersebut. Ditemui usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mapolres Jakarta Selatan, Sandi menuturkan kejadian itu.
Awalnya di dalam mobil terdapat tiga orang, yakni Sandi (sopir), Ali (pemilik mobil) dan Christoper (penumpang/rekan Ali). Christoper sendiri duduk di bangku tengah penumpang. Sampai di daerah Kebayoran Lama, Ali turun lebih dulu dan Christoper masih berada di dalam mobil dengan maksud diantarkan oleh Sandi. Namun saat menjelang Gandaria City, ponsel Sandi berbunyi. "Pas saya mau angkat telepon, tiba-tiba dia (pelaku) merampas hape saya. Ya langsung, saya rem tangan," jelas Sandi kepada Republika Online (ROL), Rabu (21/1) dini hari.
Tiba-tiba pula Christoper membuang ponsel Sandi ke luar mobil. Saat Sandi mencoba mengambil ponsel di luar mobil, saat itulah Christoper berpindah ke kursi pengemudi dan membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi. "Saya langsung cari hape saya. Terus nelpon (menghubungi Ali), kasih tahu, mobil dibawa kabur," ujar Sandi.
Dari situlah kecelakaan maut terjadi. Sekira jarak 20 meter dari lokasi dia diturunkan, Sandi melihat percikan api di kejauhan. Itulah TKP pertama kejadian nahas kecelakaan. "Saya langsung ke sana. Tapi begitu saya mendekat, mobil sudah melesat lagi. Saya lihat ada orang tabrakan," ujar Sandi, "Saya juga hampir digebukin massa. Tapi saya bilang, nenangin, bagaimana bisa saya pelakunya, kan saya tidak di mobil."
Belum diketahui apa motif Christoper membawa lari mobil. Hingga kini, Kepolisian Resor Jakarta Selatan masih melakukan penyelidikan untuk menemukan kronologi kejadian. Kecelakaan maut terjadi di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (20/1) malam. Kecelakaan melibatkan satu mobil Mitsubishi Outlander, satu mobil Toyota Avanza dan enam sepeda motor. Dalam kecelakaan tersebut empat orang dilaporkan tewas. Seluruh korban tewas dan luka-luka kini berada di rumah sakit Fatmawati, Jakarta.
Dari data yang dihimpun Republika Online (ROL) di lapangan, diketahui empat korban tewas tersebut masing-masing adalah Wahyu Anggoro, warga Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Selanjutnya adalah Mahyudi Herman, warga Pamulang. Sedangkan korban tewas ketiga adalah Mustofa, warga Pondok Bambu. Sedangkan korban terakhir adalah seorang polisi berpangkat Aiptu bernama Batangonang.
Kecelakaan tersebut terjadi pada Selasa (20/1) malam. Saat itu pengendara mobil Mitsubishi Outlander memacu kendaraanya dengan kecepatan cukup tinggi dan menabrak satu sepeda motor di dekat mal Gandaria City. Bukannya berhenti, pengemudi mobil justru kembali melaku kendaraanya hingga menyebabkan tabrakan kedua di sekitar 500 meter dari lokasi kejadian pertama. Kembali tancap gas, mobil tersebut justru kembali menabrak mobil dan motor di dekat Halte Transjakarta Tanah Kusir-Kodim. Di lokasi ini pengemudi akhirnya diamankan warga sekitar. - Republika