Jika biasanya Petugas pemadam kebakaran, diisi oleh kaum pria. Hal sebaliknya ada di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dimana terdapat salah satu regu beranggotakan kaum hawa. Srikandi Jaya Di Buana, itulah julukan bagi para penjinak si jago merah cantik itu. Mereka terdiri dari 10 orang, dengan usia yang terbilang muda rata-rata 19 hingga 20-an. "Kami bekerja Srikandi Jaya Di Buana ini, sudah hampir dua tahunan," ujar Komandan Regu Damkar Cantik Purwakarta Rosita, kepada merdeka.com, Selasa (15/3).
Ketika melihat perannya, tentu jajaran wanita muda berbalut seragam biru itu tentu bukan hanya jual tampang guna menarik simpati terutama para lelaki. Tetapi keberadaan mereka memiliki fungsi yang sama dengan petugas Damkar pada umumnya. "Secara pekerjaan kami sama dengan petugas laki-laki. Kami melakukan fungsi sebagai pencegahan, penangulangan, penyelamatan," ujar Rosita. Diakui para Srikandi penjinak api itu, mereka harus berjibaku dengan tantangan, medan yang berat serta membahayakan. Terutama bila terjadi musibah kebakaran. Tidak jarang pula untuk ikut terjun dalam kegiatan kemanusiaan jika terjadi musibah seperti banjir. "Hari ini juga kita akan berangkat ke Bandung, kita ditugaskan membantu para korban bencana banjir disana, bersama tim SAR," tambah Rosita.
Lalu bagaimana mereka bisa bergabung menjadi petugas pemadam Kebakaran, mengingat selain mental. Para Srikandi juga harus siap dengan fisik. Pasalnya tak seperti pegawai perempuan pada umumnya yang sebagian besar duduk dibalik meja. "Yang jelas bekerja disini bukan cita-cita, tapi ini adalah tantangan. Kita bergabung di tim ini adalah panggilan jiwa," tutur Rosita. Namun tidak dipungkiri, keberadaan mereka juga kerap menjadi sumber perhatian. Diakui Rosita setiap terjun ke lapangan para Srikandi tersebut juga kerap menjadi obyek pria-pria penggoda.
"Mbak boleh dong setelah memadamkan api, mbak padamkan hati aku juga biar nggak inget kepikiran mbak terus," imbuh Rosita sambil menirukan bahasa pria-pria penggoda. Sementara, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta Yuddy Herdiana. Jika petugas pemadam perempuan tersebut sengaja direkrut berdasarkan gagasan dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Agar dapat mendekatkan lagi pemadam kebakaran dengan masyarakat. "Ya selama ini mereka bekerja dengan loyalitas dan dedikasi tinggi. Mereka secara fungsi sama hanya saja pembedanya ketika petugas laki-laki bekerja hingga 24 jam, kalau Srikandi hanya bekerja delapan jam saja sesuai jam kantor," jelas Yuddy.