Profil Denny Indrayana Aktivis dan Akademisi

Biografi Profil Biodata Denny Indrayana Jadi Sopir di AustraliaDenny Indrayana yang lahir di Kotabaru, Kalimantan Selatan, 11 Desember 1972; umur 44 tahun adalah seorang aktivis dan akademisi Indonesia yang sejak 19 Oktober 2011 diangkat menjadi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Denny adalah Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gadjah Mada. Dia juga merupakan salah satu pendiri Indonesian Court Monitoring dan Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Sebelum jadi wakil mentri, pada September 2008 Denny menjadi Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan Korupsi Kolusi dan Nepotisme.

Sebagai pakar hukum tata negara yang kritis masalah korupsi dan mafia hukum, dia telah menulis delapan buku terkait isu hukum tata negara dan korupsi, yaitu Amendemen UUD 1945, antara Mitos dan Pembongkaran, Indonesian Constitutional Reform 1999-2002, Negara Antara Ada dan Tiada, Negeri Para Mafioso, Indonesia Optimis, Cerita di Balik Berita: Jihad Melawan Mafia, No Wamen No Cry, Jangan Bunuh KPK, dan Don't Kill KPK. Saat ini, sejak Mei 2016 hingga akhir Desember 2017, Denny menjadi Guru Besar Tamu pada Fakultas Hukum dan Fakultas Sospol di Universitas Melbourne, Australia.

Biografi Profil Biodata Denny Indrayana Jadi Sopir di AustraliaDenny menyelesaikan studi sarjana hukumnya di UGM, sebelum melanjutkan program master dari Universitas Minnesotta, AS, dan program doktor dari Universitas Melbourne, Australia. Pada 24 Maret 2015, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri resmi menetapkan Denny Indrayana sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek payment gateway di Kementerian Hukum dan HAM. Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Indonesia, Denny Indrayana menetap di Melbourne, Australia setelah ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek payment gateway di kementerian tempatnya bekerja. Merantau di negeri orang, Denny Indrayana ternyata sekarang sudah beralih profesi menjadi sopir.

Dia khususnya menyewakan jasanya untuk mengantar jemput dan mengajak berkeliling wisatawan asal Indonesia yang bertandang ke Negeri Kanguru. Denny sendiri sudah tak asing lagi dengan negara di tenggara Indonesia tersebut karena dulu pernah mengejar gelar doktor di sana. Selama di Melbourne, mantan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Gajah Mada itu pun mengaku masih aktif menjadi pengajar. Namun hanya sebagai sampingan, sementara kerja penuh waktunya adalah mengemudi. Denny disebut telah melakoni peran barunya ini sejak April 2016. Jurnalis yang kebetulan menjadi penumpangnya itu mendapati bahwa Denny melakukan pekerjaan tersebut karena biaya hidup di Melbourne yang sangat tinggi. Mobil yang dipakai Denny pun hasil pinjam dari temannya yang sedang pulang ke Jakarta.