Ustad Khalid Basalamah memiliki nama marga yaitu Basalamah. Marga Basalamah merupakan salah satu marga Arab Hadramaut yang merujuk kepada nama keluarga atau marga yang dipakai oleh keturunan bangsa Arab, yang berasal dari daerah Hadramaut di Yaman, yang letaknya di Jazirah Arab bagian selatan. Penamaan marga sendiri dipilih berdasarkan kabilah, tempat asal, sejarah, kebiasaan atau sifat serta nama nenek moyang golongan tersebut. Ustadz Dr. Khalid Basalamah memiliki almameter dari Universitas Islam Madinah. Ustadz Khalid Ustadz Ahlus Sunnah yang senantiasa berpegang pada Aqidah Salaf dan mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali kepada kemurnian ajaran Agama Rasulullah yang masih putih bersih dari noda syirik dan bid'ah.
Ustadz Khalid menempuh pendidikan agama secara formal di Universitas Islam Madinah. Kemudian, Ustadz Khalid Basalamah melanjutkan studinya S2 di Universitas Muslim Indonesia dan gelar doktoral di Universiti Tun Abdul Razak di Malaysia. Ustadz Khalid Basalamah mempunyai sanad keilmuan yang tinggi. Beliau belajar kepada para Ulama Ahlus Sunnah yang mempunyai sanad yang bersambung secara berurutan dari Ulama kontemporer, Ulama Salaf, para sahabat, dan dari Rasulullah. Mengapa? karena beliau belajar langsung di pusat Ilmu Agama Islam, di kota suci Madinah. Di Madinah, banyak sekali ulama-ulama yang mempunyai ilmu yang mendalam tentang agama Islam. Fikih empat madzhab dipelajari di Universitas di Madinah sehingga orang yang belajar disana menjadi mengetahui berbagai perbedaan fikih yang terdapat dalam empat madzhab.
Ceramah Ustadz Khalid Basalamah menjadi ceramah yang kental dan padat dengan dalil-dalil yang Shahih karena mempunyai rujukan yang kredibel dari kitab yang beliau pelajari. Kitab Bulughul Maram dibahas dengan sangat baik oleh beliau. Kitab tersebut mempunyai judul lengkap Bulugh al-Maram min Adillat al-Ahkam, disusun oleh Ulama Ahlus Sunnah yang bernama Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani (773 H - 852 H). Kitab ini merupakan kitab hadits tematik yang memuat hadits-hadits yang dijadikan sumber pengambilan hukum fikih (istinbath) oleh para ahli fikih. Kitab ini menjadi rujukan utama khususnya bagi fikih dari Mazhab Syafi'i. Kitab ini juga banyak diterjemahkan di seluruh dunia. Mendahulukan Al Qur'an dan As Sunnah daripada akal.
Ustadz Khalid Basalamah banyak dituding sebagai Ustadz yang menyebarkan paham wahabi. Pihak yang menuding berasal dari orang-orang Syi'ah yang sangat membenci Ulama Ahlus Sunnah. Mereka menggelari orang-orang yang berusaha untuk memurnikan ajaran Nabi dengan semurni-murninya dengan sebutan Wahabi agar orang-orang awam ikut terpengaruh untuk membenci dakwah sunnah. Maka, tidak usah heran lagi dengan istilah wahabi yang juga pernah disematkan pula pada Pahlawan Nasional Imam Bonjol yang berusaha menegakkan agama Islam dan memberantaskan kemaksiatan yang terjadi di zaman penjajahan Belanda. Islam adalah agama yang sempurna, oleh karenanya tidak diperkenankan melakukan bid'ah yaitu menambah/mengurangi mengubah perkara yang berkaitan dengan agama.
Zakir Naik yang merupakan murid kesayangan Ahmed Deedat dan telah mengislamkan jutaan orang di seluruh dunia pun dituduh sesat gara-gara melarang Maulid Nabi dan beraqidah salafi. Imam Masjidil Haram Syaikh As Sudais yang rekaman bacaan Al Qur'annya diputar di seluruh dunia, termasuk Indonesia dituduh sesat karena beraqidah Salafi. Jika kita lihat dan simak bersama kajian dan ceramah secara utuh yang disampaikan Ustad Khalid Basalamah, maka kita akan mengetahui bagaimana aqidah yang dipegang oleh beliau dengan kuat. Ustadz Khalid beraqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, seperti halnya yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam kepada para Sahabatnya radhiyallahu anhum, dan yang diikuti oleh Tabi'in, dan diteruskan oleh Imam yang Empat, yaitu Imam Abu Hanifah (Hanafi), Imam Malik, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad (Hambali).