Nedi Gampo yang bernama asli Nedi Erman kelahiran 23 April 1965 di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar adalah seniman legendaris sekaligus penyanyi dan pencipta lagu pop Minang. Pria yang dikenal sebagai pembawa acara, pelawak, penyanyi, dan pencipta lagu pop Minang atau Lagu Padang bergenre komedi ini telah menelurkan sederet karya lagu Minang. Ia memulai karier sejak tahun 1990-an. Dengan ciri khas lagunya yang lawak dan kocak, lagu-lagunya disukai oleh masyarakat Sumatera Barat. Lagu Padang yang telah dirilisnya yaitu: Sagalo (1993), Pisau Silet (1995), Aki Suak (1996), dan Jawinar (1998).
Nedi Gampo tutup usia, Kamis (28/2/2019) sekira pukul 07.30 WIB. Almarhum menghembuskan napas terakhirnya di RS Ibnu Sina, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Sebelum meninggal, Nedi Gampo terdaftar sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Sumatera Barat dari Partai Gerindra. Pihak keluarga membawa pulang jenazahnya ke kediaman almarhum di Perumahan Batang Kabung Asri, Jalan Adinegoro, Koto Tangah, Padang. Kabar berpulangnya Nedi Gampo, Kamis (28/2/2019) jenazah almarhum pada Kamis siang segera dimakamkan di kampung kelahirannya di Tanah Datar.
Pesan-pesan dalam lagu
Pisau silet sabana tajam, muko balakang nan nyo tikam (lagu Pisau Silet). Lagu yang memberikan sindiran jangan bersifat seperti pisau silet. Tajam ke depan, tajam ke belakang.
Uwia-uwia maminta gatah… Nan karambia mamanjek baruak (lagu Uwia Uwia Mintak Gatah) menggambarkan kondisi jaman dimana perilaku seorang cewek yang sekarang sudah ‘emansipasi'. Berani tampil dan menjujai-jujai orang yang dia sukai. Jauh sudah dari kepribadian wanita minang yang kalem dan "berharga mahal".[2]
Oi Jawinar, Jawi, Jawinar oiiii. Lagu Jawinar, mengisahkan kisah cinta dimana butuh modal besar dalam sebuah percintaan. Lebih tepatnya mungkin bisa dikatakan si cewek matre.[2]
Kalau mati dimakan caciang, sebuah lagu yang religi yang meningatkan kita pada kematian yang pasti akan datang.[2]
Cerita tentang mahasiswa ia nyanyikan pada lagu Anak Kampus. Berkisah penderitaan menjadi anak kuliah, mulai dari jatuh cinta saat kuliah, hingga penyelesaian skripsi.[2]