Profil Kaisar Naruhito - Kaisar Jepang ke-126

Biografi Profil Biodata Kaisar Naruhito - Kaisar Jepang ke-126 - Putra Akihito dan HirohitoNaruhito (徳仁, lahir 23 Februari 1960) adalah Kaisar Jepang ke-126 dan secara resmi berkuasa sejak 1 Mei 2019. Gelar masa kecilnya adalah pangeran Hiro (浩宮 Hiro-no-miya). Naruhito akan menggantikan ayahnya sebagai Kaisar setelah ayahnya turun takhta pada 30 April 2019. Dia merupakan Kaisar Jepang pertama yang lahir setelah Perang Dunia II. Bergelar Pangeran Hiro (浩宮) (Hiro-no-miya). Ia dijadikan sebagai putra mahkota pada tanggal 23 februari, 1991, setelah kematian kakeknya, Kaisar Showa pada tanggal 7 februari 1989. Ia menerima gelar sarjana dan gelar master sejarah dari universitas Gakushuin pada tahun 1982 dan 1988. Dari tahun 1983 sampai tahun 1985 ia belajar di Inggris, di Universitas Oxford. Di waktu luangnya, ia senang bermain biola, mendaki gunung, dan menikmati jogging.

Pangeran dan Owada Masako bertunangan pada tanggal 19 Januari 1993 di Istana kekaisaran. pada tanggal 9 Juni 1993, putra mahkota dan Owada Masako menikah di gedung kekaisaran Shinto di Tokyo dan penonton media diperkirakan mencapai 500 juta orang di seluruh dunia. pasangan ini membuat istana Togu menjadi kediamanan mereka. Naruhito hanya memiliki seorang putri dari pernikahannya dengan Putri Masako: Aiko, Putri Toshi, Lahir 1 Desember 2001. Pada tanggal 11 juli 2008, Naruhito meminta pemahaman publik mengenai istrinya, Masako, yang menderita depresi dan didiagnosa mengalami gangguan penyesuaian dengan pihak keluarga kekaisaran. Adapun rumor bahwa Masako memiliki gangguan kejiwaan, Naruhito berkata, "Saya ingin (masyarakat) memahami bahwa Masako terus melakukan upaya maksimal dengan bantuan orang di sekitarnya untuk menghasilkan ahli waris laki-laki."

Kontrovesi tentang Penerus Kaisar kelahiran Aiko, yang terjadi lebih dari delapan tahun semenjak pernikahan mereka, memicu perdebatan di jepang tentang rumah tangga Kaisar, Hukum tahun 1947 harus di ubah dari penerus takhta (yaitu laki-laki saja) di ubah untuk memungkinkan seorang perempuan dapat naik takhta Kekaisaran. Sebuah panel dari pakar pemerintah menyerahkan laporan pada tanggal 25 Oktober 2005, tentang penerus takhta kekaisaran jepang yang bahwa seorang perempuan dapat naik takhta. pada tanggal 20 Januari 2006, Perdana Menteri jepang Junichiro Koizumi menggunakan sebagian pidato tahunannya untuk berjanji menangani kontrovesi untuk membiarkan seorang perempuan naik takhta agar takhta kekaisaran untuk ke masa depan stabil. Namun setelah diumumkan tentang kehamilan anak ketiga Putri Kiko pada bulan Februari 2006, perdebatan tersebut ditunda sampai jenis kelamin bayi diketahui. Pada tanggal 6 September 2006, Putri Kiko melahirkan anak ketiga, bernama Pangeran Hisahito. Pangeran yang lahir setelah 40 tahun kini berada di garis tahta ketiga setelah pamannya Putra Mahkota Naruhito dan ayahnya sendiri Pangeran Akishino.