Biodata Aiko Putri Toshi anak Kaisar Naruhito

Biografi Profil Biodata Aiko Putri Toshi anak Kaisar NaruhitoAiko Putri Toshi (敬宮愛子内親王 Toshi-no-miya Aiko Naishinnnō, lahir di Tokyo, 1 Desember 2001; umur 17 tahun) adalah putri tunggal pasangan Putra Mahkota Naruhito dan Putri Mahkota Masako. Dia adalah cucu ke-3 dari Kaisar Akihito. Tidak seperti anak dari putra mahkota sebelumnya, untuk menobrak tradisi, pemilihan nama dilakukan oleh orang tuanya, bukan Kaisar Akihito. Nama Aiko sendiri berasal dari dua huruf (kanji): "cinta" (愛) dan "anak" (子). Artinya "seseorang yang selalu mencintai orang lain". Gelarnya adalah Putri Toshi (敬宮 Toshinomiya), artinya "seseorang yang menghormati orang lain". Gelar resminya akan hilang saat menikahi rakyat biasa.[1] Sumber nama Aiko adalah kitab Li Lou buku 2 karya Mengzi. Dalam bukunya, Mengzi mengatakan: "Orang yang mencintai orang lain akan terus dicintai oleh mereka, Orang yang menghormati orang lain akan terus dihormati oleh mereka" (愛人者人恆愛之,敬人者人恆敬之.) Simbol resminya bunga Rhododendron quinquefolium (bahasa Jepang:goyōtsutsuji). Berdasarkan Hukum Rumah Tangga Kekaisaran, gelar kehormatannya adalah Yang Mulia (殿下 denka). Media massa Jepang memanggilnya Aiko-sama (愛子さま).

Biografi Profil Biodata Aiko Putri Toshi anak Kaisar NaruhitoPutri Aiko dilahirkan 1 Desember 2001 pukul 14.43 waktu setempat di Rumah Sakit Rumah Tangga Kekaisaran, distrik kota Chiyoda, Tokyo. Karena orang tuanya tidak memiliki anak laki-laki, Putri Aiko sempat dimajukan sebagai penerus takhta kekaisaran Jepang setelah ayahnya. Namun, hal itu terpatahkan oleh kelahiran Pangeran Hisahito, yang merupakan anak dari pamannya, Pangeran Akishino. Putri Aiko mulai masuk Taman Kanak-kanak Universitas Gakushuin pada bulan April 2006. Pada tahun 2008, Putri Aiko lulus TK dan melanjutkan sekolah di Sekolah Dasar Gakushūin, dan lulus pada 18 Maret 2014. Pada bulan April 2014, Putri Aiko menghadiri upacara pembukaan sekolah dan resmi masuk SMP Khusus Wanita Gakushūin. Putri Aiko sangat menggemari sumo. Pada 9 Oktober 2006, Aiko bersama kedua orang tua pergi menonton sumo di Ryōgoku Kokugikan. Selain itu, Putri Aiko berminat di kelas percakapan bahasa Inggris dan olahraga tarik tambang, berlatih cello karena dia masuk anggota klub orkestra di Gakushuin, juga bermain piano, menulis karakter Kanji, kaligrafi Jepang, lompat tali, dan menulis puisi. Pada bulan Maret 2010, Putri Aiko mengalami kekerasan karena diganggu oleh teman sekelasnya, dan memilih untuk tidak masuk sekolah karena trauma. Pada bulan November 2011, Putri Aiko masuk rumah sakit karena terserang pneumonia.