Irma Handayani pelari wanita asal Indonesia menjadi perhatian ketika peserta lomba dari Kenya begitu mendominasi podium Borobudur Marathon 2019 Powered by Bank Jateng. Irma Handayani tercatat sebagai pelari tercepat ketiga dalam kategori Marathon Overall Women (42 KM) Irma berada urutan ketiga di belakang dua pelari putri asal Kenya, Peninah Kigen dan Edinah Mutahi. Peninah Nigen mencatatkan waktu 3 jam 1 menit 44 detik. Tiga menit berikutya ada Edinah Mutahi. Sementara itu Irma Handayani mencatatkan waktu 3 jam 10 menit 17 detik. Dengan hasil tersebut, Irma menjadi wanita pertama dari Indonesia yang bisa masuk tiga besar kategori Marathon Overall Women dalam sejarah Borobudur Marathon. "Cuaca di Magelang lebih panas daripada Kalimantan," ungkap Irma seusai turun podium. Namun, lanjut Irma, antusias warga sekitar rute Borobudur Marathon menambah energinya untuk kembali bersemangat. Irma juga menegaskan bahwa rute event lomba lari berlevel internasional ini steril sehingga membuat dia dan peserta lainnya tak terganggu. Berikut Daftar Pemenang Borobudur Marathon 2019 kategori Marathon Overall: Men: - Geoffrey Kiprotich Birgen (Kenya) 02:19:35 - Tonui Kiprop (Kenya) 02:23:25 - Robert Wambua Mbithi (Kenya) 02:24:08 - Women: - Peninah Kigen (Kenya) 03:01:44 - Edinah Mutahi (Kenya) 03:04:06 - Irma Handayani (Indonesia) 03:10:17
Sementara pada kategori Marathon Overall Men, tiga juara utama ditempati oleh pelari asal Kenya. Pemenang tahun lalu, Geoffrey Kiprotich Birgen, mampu mempertahankan gelarnya pada kategori yang sama. Geoffrey Birgen menyelesaikan lari sejauh 42 KM hanya dengan waktu 2 jam 19 menit 35 detik. Di belakangnya ada Tonui Kiprop yang membuntuti dengan catatan waktu 2 jam 23 menit 25 detik. Sementara itu peringkat ketiga diraih oleh Robert Wambua Mbithi dengan torehan waktu 2 jam 24 menit 8 detik. Juara event ini mendapatkan hadiah sebesar Rp 180 juta. Sementara itu runner-up memperoleh Rp 150 juta dan peringkat ketiga mendapatkan Rp 120 juta.