Pemain Igo Profesional - Honinbo Shusaku

Honinbo Shusaku yang lahir dengan nama Kuwabara Torajirō, 6 Juni 1829 – meninggal 10 Agustus 1862 pada umur 33 tahun adalah seorang pemain Igo
profesional Jepang yang dianggap oleh banyak pihak sebagai pemain terhebat di zaman keemasan Igo pada pertengahan abad ke-19.

Igo, go, weiqi, atau baduk adalah permainan papan strategis antar dua pemain, berasal dari Tiongkok sekitar 2000 SM sampai 200 SM. Permainan ini sekarang populer di Asia Timur. Pengembangan sistem untuk bermain igo melalui Internet telah meningkatkan popularitasnya di belahan dunia lain.

Di Indonesia, nama igo dan go sama-sama digunakan. Go adalah nama Inggrisnya yang berasal dari pelafalan bahasa Jepang aksara 碁 (go), walaupun di Jepang permainan ini biasa disebut igo. Namanya dibahasa Tionghoa yaitu trad/sed, weiki kurang lebihnya berarti "permainan papan mengelilingi (wilayah)". Nama kunonya adalah yì, dan juga terdaftar dalam Kamus Kangxi. Permainan ini disebut baduk di bahasa Korea.

Shusaku dijuluki "Tak Terkalahkan" setelah ia meraih skor sempurna atas 19 kemenangan beruntun dalam pertandingan istana tahunan. Beberapa pihak mengungkapkan bahwa ia tidak lebih hebat dari gurunya, Honinbō Shuwa, yang menurut kesepakatan tidak boleh ikut serta bermain dalam pertandingan istana.

Untuk menghormati gurunya, Shusaku menolak untuk bertanding dengan gurunya, sehingga tidak ada alat ukur yang bisa digunakan untuk menentukan kehebatan keduanya. Shusaku misalnya, meskipun berhasil mengungguli Ōta Yūzo, tetapi masih mengakuinya sebagai lawan yang tangguh, sedangkan Shuwa mampu mengalahkan Yūzo dengan mudah.

Hingga saat ini, hanya ada dua pemain yang dijuluki dengan "Santo Igo" (Kisei), dan Shusaku adalah salah satunya, sedangkan yang satunya lagi adalah Honinbō Dosaku (1645–1702). Julukan ini awalnya hanya diberikan kepada Honinbo Jowa, namun dicabut karena manuver politiknya. Bahkan hingga saat ini, Shusaku dianggap sebagai salah seorang pemain Igo terbaik yang pernah hidup.