Joh alias Juhanda alias Jo Bin Muhammad Aceng Kurnia (32) adalah Pria kelahiran Bogor terduga pelaku bom molotov di depan Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo Nomor 32 Rt 03 Keluarahan Sengkotek Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (13/11/2016). Warga kelurahan Harapan Baru, Samarinda yang merupakan pendatang dari pulau Jawa ini berhasil ditangkap warga sekitar setelah berusaha kabur usai pengeboman dengan melompat ke sungai Mahakam yang berada di seberang gereja.
Saksi mata pada mengatakan, pengeboman terjadi sekitar pukul 10.10 yang diarahkan ke areal parkir kendaraan Gereja Oikumene saat jemaat gereja melaksanakan ibadah. Meski tergolong berdaya ledak lemah, bom tersebut mengakibatkan empat balita yang berada di sekitar areal parkir mengalami luka bakar juga empat unit sepeda motor rusak. Saat ini semua korban berada di Rumah Sakit Abdul Muis Samarinda guna perawatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, pelaku atas nama Joh alias Jo Bin Muhammad Aceng Kurnia (32), merupakan mantan napi bom Puspitek Serpong, kelompok Pepy Vernando. Menurut polisi setelah bebas dari penjara, JO bergabung dengan kelompok JAD Kalimantan Timur. “Inisialnya adalah JO. Umurnya 32 tahun. Pelaku berdomisili di Bogor,” kata Kapolres Samarinda Kombes Setyobudi Nugroho kepada wartawan.
Dilanjutkannya, JO pernah menjalani hukuman pidana sejak tanggal 4 Mei 2011 berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor : 2195 /Pidsus/2012/PNJKT.BAR tanggal 29 Februari 2012 dengan hukuman penjara 3 tahun 6 bulan. Selanjutnya pada 28 Juli 2014 JO dinyatakan bebas bersyarat setelah mendapatkan remisi Idul Fitri. Usai bebas menurut polisi JO bergabung dengan kelompok JAD Kaltim. Pada aksinya di Samarinda, JO dalam keadaan luka-luka saat ditangkap.