Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi (lahir di Sabang, Aceh, 10 Maret 1961; umur 55 tahun) adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/593/VII/2015 tanggal 25 Juli 2015 ditugaskan menjadi Pangkostrad menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang telah menjadi KSAD. Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, lulusan Akademi Militer tahun 1985 berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan sebelumnya adalah Panglima Kodam I/Bukit Barisan. Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi anak dari Alm. Kapten TNI Rachman Ishaq, penduduk asli Kota Medan bersuku Melayu Deli. Edy Rahmayadi pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 100/Prajurit Setia yang bermarkas di Namu Sira-Sira, Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Edy saat menjabat Pangdivif 1/Kostrad atau Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mulai menjabat 25 Juli 2015
Profil dan Biodata Edy Rahmayadi Ketua Umum PSSI 2016 - 2020 :
Lahir 10 Maret 1961 (umur 55) di Sabang, Aceh
Agama Islam
Alma mater Akademi Militer (1985)
Dinas/cabang Lambang TNI AD.png TNI Angkatan Darat
Masa dinas 1985–sekarang
Pangkat Pdu letjendtni komando.png Letnan Jenderal TNI
Unit Infanteri
Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2016-2020 setelah mengantongi lebih dari 50 persen suara dalam Kongres Biasa Pemilihan PSSI 2016 di Mercure Hotel, Ancol, Jakarta, Kamis 10 November 2016 sore. Edi mendominasi suara pemilih dengan 76 suara. Edi menyisihkan dua calon lainnya yakni Moeldoko dengan 23 suara dan Eddy Rumpoko dengan 1 suara. Sementara calon lainnya seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman El Hakim, dan Bernhard Limbong tidak mendapatkan suara. Tujuh suara dinyatakan tidak sah oleh Ketua Komite Pemilihan Agum Gumelar yang memimpin jalannya proses pemilihan Ketua Umum. Karena telah mengumpulkan jumlah suara sesuai persyaratan untuk bisa menjadi Ketua Umum dalam satu putaran, Agum pun langsung mengesahkan kemenangan Edy tersebut. Pemilihan Ketua Umum diikuti oleh 6 calon dari sebelumnya 9 calon. Tony Aprillani dan Erwin Aksa mengundurkan diri dari pencalonan sedangkan Djohar Arifin Husin tereliminasi karena masih berstatus tersanksi oleh PSSI.