Catur adalah permainan mental yang dimainkan oleh dua orang. Kata catur diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti "empat". Namun kata ini sebenarnya merupakan singkatan dari caturangga yang berarti empat sudut. Di India kuno permainan catur memang dimainkan oleh empat peserta yang berada di empat sudut yang berbeda. Hal ini lain dari permain catur modern di mana pesertanya hanya dua orang saja. Kemudian kata caturangga ini diserap dalam bahasa Persia menjadi shatranj. Kata chess dalam bahasa Inggris diambil dari bahasa Persia shah.
Menurut beberapa ahli catur, permainan ini pertama kali lahir di Persia. Namun untuk kata catur ini sendiri berasal dari bahasa Sanskrit yang memiliki arti empat divisi tentara. Catur merupakan salah satu bahasa yang juga sudah banyak digunakan untuk memberikan istilah pada permainan ini termasuk di negara Indonesia. Permainan catur sendiri mulai berkembang dimulai pada abad ke 4 di India. Perkembangan di tiap negara tidak merata, banyak yang menemukan metode-metode permainan yang serupa dengan catur. Namun negara-negara lainnya seperti yang ada di Eropa juga ikut mengembangkan permainan ini, hingga akhirnya permainan ini terbentuk seperti yang ada pada saat sekarang ini.
Konon pula katanya permainan strategi perang ini berasal dari India dan pertama kali diciptakan oleh orang yang bernama Shi Sho seorang ahli matematika dan seorang hakim bangsa Hindi. Dia menciptakan permainan itu karena permintaan Raja Balhat yang menyuruh Shi Sho menciptakan permainan tersebut. Saat itu Raja Persia menciptakan permainan dadu yang unik dan dia menyombongkan diri pada Raja Balhat, sehingga Raja Balhat terisinpirasi untuk menyaingi Raja Persia dengan membuat permainan yang tidak kalah unik yaitu catur. Papan catur terbuat dari kayu eboni dan gading untuk dipersembahkankan kepada kekaisaran persia. Catur yang berwarna hitam putih mengandung bahwa putih menyerang keburukan sedangkan hitam menyerang kebaikan.
Sejak ditemukan, catur langsung begitu populer dan sangat disukai, sehingga raja yang sedang berkuasa di India memanggil penemunya. Menyuruh si ahli matematika ini meminta apa saja sebagai hadiah. Pertama kali, papan catur katanya terbuat dari 100 kotak bahkan lebih. Selain jumlah kotak yang ada papan catur tersebut berlebihan, ternyata dulu masih tidak ada batasan untuk permainan ini. Jadi untuk satu kali bertanding dapat menghabiskan waktu hingga berhari-hari. Perubahan pada catur pun datang pertama kali pada abad ke 12 dimana mulai sudah ada pasukan-pasukan pada permainan seperti Raja, Ratu, Patih, Kuda, Benteng dan Pion. Pada jaman itu, Pion tidak dapat berjalan sama seperti sekarang ini, dimana Pion hanya dapat berjalan satu langkah saja meskipun itu pada langkah pertama.
Perkembangan catur pun terus berjalan hingga abad ke 19. Berbeda dengan yang ada saat ini, catur jaman dahulu dimainkan oleh 4 orang dimana pertandingan 2 lawan 2. Seperti sebuah perang sungguhan, dua orang beradu argumen untuk membuat strategi demi mengalahkan musuhnya. Bisa dibilang suatu perwakilan seorang raja dan penasehatnya. Catur pun terus berevolusi dengan adanya sebuah turnamen untuk permainan ini untuk yang pertama kalinya di London pada tahun 1834. Dari sanalah tercetak seorang pecatur profesional pertama yang bernama Gioacchino Greco. Bukan hanya itu saja yang telah berubah, peraturan baru pun tercipta disana, dimana setiap permainan hanya dibatasi dengan waktu yang tidak begitu lama, yaitu 2 jam saja.