Biografi Antonio Martin Pria Kulit Hitam Ferguson

Who is Antonio Martin BiographyAntonio Martin (18) adalah seorang remaja kulit hitam dilaporkan ditembak Polisi St. Louis di dekat kota Ferguson, Missouri, Amerika Serikat. Kasus ini bakal berdampak pada isu rasial di AS yang tengah ramai jadi perhatian akhir-akhir ini. Lokasi persisnya berada di dekat pom bensin Berkeley sekitar pukul 23.15 malam waktu setempat, Selasa (23/12). Polisi menembak remaja itu karena terlihat membawa senjata. Sebelum tewas ditembak, remaja itu sempat dipukuli.

Isu rasial kembali mengemuka di AS setelah kasus penembakan Michael Brown di Ferguson, Missouri, oleh polisi kulit putih. Tak lama setelah itu, Eric Garner tewas usai dicekik polisi New York. Kematian tersebut menuai aksi-aksi protes yang marak di sejumlah wilayah AS belakangan ini. Terlebih setelah dewan juri menolak menetapkan dakwaan terhadap polisi-polisi yang terlibat dalam kematian Brown dan Garner tersebut.

Puncaknya adalah ada dua polisi New York yang ditembak hingga tewas. Sang pelaku yang diidentifikasi bernama Ismaaiyl Brinsley langsung bunuh diri setelah melakukan aksinya. Belakangan, Brinsley telah lama menyimpan kebencian pada polisi dan pemerintah AS. Pria berumur 28 tahun itu pun memiliki sejarah ketidakstabilan mental sehingga dia pun pernah mencoba menggantung dirinya setahun lalu.

Aksi penembakan yang dilakukan petugas kepolisian Berkeley, Missouri, Amerika Serikat (AS), terhadap seorang remaja kulit hitam bernama Antonio Martin kembali memancing aksi demonstrasi di wilayah tersebut. Ratusan orang turun ke jalan di Berkeley untuk memprotes penembakan tersebut. Bentrokan antara polisi dan demonstran pun tidak terelakan, dimana polisi berhasil mengamankan empat orang demosntran.

Untuk meredakan massa, pihak kepolisian Berkeley segera merilis laporan insiden penembakan tersebut. Dalam laporannya disebutkan, Martin ditembak karena mengancam akan menembak petugas polisi dan seorang pria di dekatnya. Aksi penembakan terhadap Martin kembali mengingatkan memori akan kematian Michael Brown, yang ditembak mati oleh kepolisian Ferguson beberapa waktu lalu. Polisi penembak Brown sendiri telah diputuskan tidak bersalah oleh pengadilan setempat, yang memicu kemarahan publik.

Dari tayangan televisi, pom bensin itu dikelilingi garis kuning polisi dan dijaga polisi yang beberapa di antaranya mengenakan pelindung kepala dan perisai anti huru hara, sedangkan masyarakat sekitar situ menyumpahi polisi. Sekitar 60 orang marah di tempat kejadian dan paling sedikit tiga orang ditahan. Foto dan cuplikan video menunjukkan asap dan tetabuhan, tanpa dijelaskan apakah polisi atau pengunjuk rasa yang membuatnya. Polisi mengatakan bahwa remaja itu membidikkan pistolnya ke arah polisi yang tengah mendekatinya dan seorang lainnya di pom bensin di mana polisi rutin patroli di pinggiran Berkeley.

St. Louis Post-Dispatch mengungkapkan nama remaja tewas adalah Antonio Martin, namun polisi mengaku tidak bisa memastikan identitasnya. Berkeley bertetangga dengan Ferguson di mana opsir polisi Darren Wilson menembak mati Michael Brown pada 9 Agustus lalu sehingga memicu kritik luas atas perlakuan polisi terhadap kelompok minoritas. Demonstrasi di Ferguson berlangsung berbulan-bulan dan berubah menjadi kekerasan ketika dewan juri pengadilan memutuskan untuk tidak mendakwa Wilson.

Demonstrasi di sejumlah kota di AS mendapatkan momentumnya ketika sebuah dewan juri pengadilan New York memutuskan untuk memperkarakan polisi atas kematian Eric Garner (43), pria kulit hitam yang diringkus polisi. Sekitar 200 orang berdemonstrasi di New York, Selasa, menentang seruan Walikota Bill de Blasio agar demonstrasi dihentikan setelah dua polisi tewas di mobil patrolinya yang kemungkinan karena serangan balas dendam. Di Los Angeles, polisi mengatakan akan menyelidiki apakah ada polisi yang menyanyikan lagu olok-olok mengenai pembunuhan di Ferguson.