Ilmuwan Leo Szilard adalah salah satu pakar Hungaria. Ia lahir dari keluarga Yahudi tahun 1899 dan ayahnya seorang insinyur. Szilard meninggalkan tanah kelahirannya ke Berlin tahun 1919 untuk belajar tehnik kimia namun akhirnya pindah ke bidang fisika dan mendapat gelar doktor. Bulan Maret 1933 setelah Hitler berkuasa dan perang yang dikobarkan oleh Nazi Jerman dia terpaksa pergi ke Inggris kemudian pindah ke Amerika. Pada usia 35 tahun Szilard sudah menunjukkan keahliannya dia juga termasuk salah satu tokoh yang pertama kali mengenalkan konsep cycotrom dan mikroskop elektron.
Tahun 1939 dia mengirim surat kepada Roosevelt lewat teman sekaligus gurunya yaitu Einstein agar Amerika cepat-cepat menciptakan bom atom sebagai saingan atau tandingan Nazi yang kelihatannya ikut menciptakan bom atom. Apa yang diharapkan Szilard ternyata mendapat perhatian Pemerintah Amerika dan presiden Roosevelt menerima gagasannya. Proyek Manhatthan di New York pun dilaksanakan dipimpin oleh J Robert Oppenheimer. Ilmuwan Eugene Wigner dan Albert Einstein pun tak ketinggalan dalam proyek pembuatan bom atom tersebut.
Walaupun dia yang menemukan bom atom tapi dia tidak setuju kalau penemuannya digunakan untuk memusnahkan kehidupan manusia. Ia mengajak Einstein untuk menemui Preside Roosevelt tapi harapannya tak terlaksana karena presiden lebih dahulu meninggal dunia tanggal 12 April 1945. Ia pun menemui Presiden baru Truman tapi presiden tidak setuju akan apa yang dikatakannya dan menugaskan seorang politikus James Byrnes yang mengancam para ahli yang bekerja di proyek Manhatthan tak akan dibayar bila tidak cepat menyelesaikan perkerjaannya dan bom atom tidak lekas terwujud. Szilard sampai menuliskan sebuah memory atas semua itu : “Saya kira dunia ini akan lebih tentram kalau seumpama saya dilahirkan di Amerika sebagai politikus dan Byrnes lahir di Hungaria sebagai Fisikawan. Jika seandainya begitu berarti bom atom tidak akan terwujud dan pihak Amerika serta Sovyet tidak akan berlomba menciptakan senjata”
Szilard menempuh jalan lain dengan mengedarkan petisi-petisi dan mengumpulkan tandatantan 68 pejabat penting, namun sayang petisinya tidak terbaca ole presiden. Sebagai puncak gagasannya tentu telah kita ketahui bahwa senjata yang sangat menakutkan tersebut berhasil menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. Tetapi setelah bom atom meledak di kedua kota tersebut dia ditegur orang lain mengenai penemuannya. Ia pun berkata dengan penuh penyesalan : Mungkin saja kalau kita menyimak bagaimana jadinya penemuanku ini maka akan timbul anggapan kalau aku ini pantas mendapat hadiah nobel perdamaian..!!
Banyak yang protes terhadap pihak proyek Manhatthan sehingga Szilard segera mengadakan rapat dengan tujuan menjelaskan tentang proses tersebut tetapi rancangannya tanpa hasil. Tentara lebih cepat bertindak sehingga Szilard akhirnya ditangkap dan dijauhkan dari masyarakat dan pada tahun 1946 Groves direktur proyek Manhatthan mencoba mengutarakan tujuan Szilard. Sementara Szilard tetap berupaya mengadakan perdamaian. Dia tetap tidak menyetujui dan mengadakan pertemuan dengan para ilmuwan barat dan blok timur. Dari pertemuan tersebut terbentuk Dewan Perdamaian Dunia yang berpusat di Boston dan tetap tidak menyetujui adanya senjata nuklir dan kimia. Dilain pihak Szilard berpindah ke bidang nuklir yang selanjutnya dia menjadi Profesor Biofisika dan Sosiawan di Universitas Chicago.
Tahun 1959 Szilard mengidap penyakit kanker dan efek radiasi sinar X. Semakin hari badannya semakin kurus dan selam di Rumah Sakit dia menulis riwayatnya yang selanjutnya direkam di Tape Recorder. Akhirnya Szilard berhasil menumpas penyakitnya dan meneruskan tugas serta kewajiban sebagai ilmuwan. Tetapi dia beralih ke bidang politik. Tahun 1964 dia meninggal dunia karena sakit jantung dan membawa rasa penyesalan terhadap apa yang pernah ia temukan dan ciptakan.