William Thomas Green Morton (lahir 9 Agustus 1819 – meninggal 15 Juli 1868 pada umur 48 tahun) bertanggung jawab atas pertunjukan umum pertama yang berhasil untuk eter sebagai anestesi penghirupan. Banyak orang yang menganggapnya "penemu dan pengungkap" anestesi. Namun, ia bukan orang pertama yang menggunakan eter untuk anestesi pembedahan - Crawford Williamson Long menggunakan eter beberapa tahun sebelumnya namun tak menerbitkan atau memopulerkan pemakaiannya hingga pertunjukan umum Morton.
Kepandaian Morton ialah faktor kunci dalam pencarian medis dan ilmiah yang kini kita sebut anestesiologi dan memungkinkan pengembangan pembedahan modern. Lahir di Charlton, Massachusetts, awalnya William Morton seorang dokter gigi. OrTunya ialah Edward J. Morton dand Alice T. Holtorf. Ia belajar dengan Horace Wells di Hartford, Connecticut. 2 tahun kemudian menjadi mitra. Morton memutuskan meninggalkan profesinya sebagai dokter gigi untuk belajar kedokteran di Harvard.
Pada 30 September 1846, Morton mempertunjukkan pencabutan gigi tanpa rasa sakit setelah meyuntikkan eter kepada pasien. Prosedur ini menimbulkan penyusunan demonstrasi 16 Oktober 1846 yang kini terkenal di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Pada pertunjukan ini Dr. John Collins Warren menghilangkan tumor dari leher Tn. Abbott tanpa rasa sakit. Menyusul demonstrasi ini Morton mencoba menyembunyikan identitas bahan yang telah dihirup Abbott (eter).
Ia menyebutnya sebagai "letheon". Ia cenderung mempatenkan bahan itu dan mendapatkan keuntungan dari menggunakannya. Namun dengan cepat “letheon” dikenal sebagai eter, dan ini terjadi setelah digunakan di Amerika Serikat dan Eropa. Morton menerima paten untuk eter di AS namun tak pernah menerima royalti apapun. Film Paramount Pictures tahun 1944 "The Great Moment", ditulis/disutradarai oleh Preston Sturges, dibuat berdasarkan kehidupan W. T. G. Morton.
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthētos, "persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846. Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dan anestesi.
Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri. Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.
Eter ([CH3CH2]2O) adalah salah satu zat yang banyak digunakan sebagai anestesi dalam dunia kedokteran hingga saat ini. Eter ditemukan seorang ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275. Lullius menamai eter "sweet vitriol". Eter pertama kali disintesis Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada tahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan bernama W.G. Frobenius mengubah nama "sweet vitriol" menjadi eter pada tahun 1730. Sebelum penemuan eter, Priestly menemukan gas nitrogen-oksida pada tahun 1777, dan berselang dua tahun dari temuannya itu, Davy menjelaskan kegunaan gas nitrogen-oksida dalam menghilangkan rasa sakit.
Sebelum tahun 1844, gas eter maupun nitrogen-oksida banyak menamai zat tersebut "gas tertawa", karena efek dari menghirup gas ini membuat orang tertawa dan lupa segalanya. Penggunaan eter atau gas nitrogen-oksida sebagai penghilang sakit dalam dunia kedokteran sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak tahun 1844. Sebagai dokter gigi, ia bereksperimen dengan nitrogen-oksida sebagai penghilang rasa sakit kepada pasiennya saat dicabut giginya. Sayangnya usahanya mempertontonkan di depan mahasiswa kedokteran John C. Warren di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston gagal, bahkan mendapat cemoohan. Usahanya diteruskan William Thomas Green Morton.