Jejaring media sosial, khususnya di antara pecinta alam, sempat dihebohkan dengan foto kondisi Gunung Rinjani yang dipenuhi sampah pendaki. kebanyakan mengecam sikap pendaki yang mengabaikan faktor kebersihan Rinjani. Pendaki Rinjani dikecam karena tidak membawa turun sampah. Padahal imbauan untuk membawa turun sampah terpampang jelas di pintu masuk jalur pendakian.
Kali ini aksi pendaki bule membuat heboh. Beredar foto di jejaring sosial yang memperlihatkan delapan orang pendaki asing bersih-bersih Gunung Rinjani. Foto-foto yang diunggah di akun facebook green-books seolah menohok sikap pendaki Rinjani yang tak peduli sampah di gunung berketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Aksi mereka pun dipuji. Ada yang berterima kasih karena mereka ikut menjaga kebersihan dan keindahan Rinjani, ada yang mengakui aksi mereka telah membuka mata pendaki lain untuk melakukan hal sama. "Kita mesti punya rasa malu sama orang asing," komentar salah satu netizen. "Perilaku yang patut dicontoh. Terima kasih bule." Ada pula yang mengatakan, "Mereka lebih Indonesia daripada kita. Itu harusnya membuat pendaki malu buang sampah sembarangan. Beberapa pendaki lebih membudayakan selfie daripada menjaga alamnya."
Banyaknya sampah yang menumpuk di Gunung Rinjani menjadi akibat dari kurangnya kepedulian pendaki. Namun ternyata, sampah juga banyak ditemui di sejumlah gunung ternama lain di Indonesia! Adalah Trashbag Community, komunitas peduli sampah gunung yang berdiri sejak November 2011. Komunitas yang terkenal dengan slogan "Gunung Bukan Tempat Sampah" itu pun, sempat men-share foto sampah Rinjani di laman Facebooknya. Melalui bincang santai detikTravel via telepon dengan pengurus Trashbag Community, Jumat (29/5/2015) terungkap kalau sampah tidak hanya ada di Rinjani, namun juga gunung ternama lainnya di Indonesia. Sungguh celaka.
"Kondisi ini bukan hanya di Gunung Rinjani, di gunung-gunung indonesia sudah mulai kritis, terutama di gunung ternama," ujar pengurus sekaligus Sekretaris Trashbag Community, Imam Sukamto. Masalah sampah di gunung memang telah menjadi masalah sejak dulu. Jika diperhatikan, traveler juga dapat menemukan foto sampah di gunung lain yang diposting secara online. Sangat disayangkan memang, bahwa meningkatnya jumlah pendaki tidak dibarengi akan kepedulian untuk menghargai lingkungan. "Untuk Jabar misalnya Gunung Gede, Ciremai, Cikuray, Papandayan, Guntur. Untuk Jateng di Merbabu, Sindoro, Sumbing, sama Prau. Jatim di Arjuno, Penanggungan, Semeru," cerita Imam.
Anggota komunitas Trashbag Community yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia memang aktif untuk naik gunung. Sambil naik gunung, mereka juga menyempatkan diri untuk memunguti sampah dan memotret kondisi gunung yang didaki sebagai bentuk pengawasan. "Kita kan ada member di setiap daerah, jadi mereka selalu update, naik gunung ambil sampah, difoto buat nanti laporan," cerita Imam. Sekiranya aksi dan semangat dari komunitas Trashbag Community memang perlu ditiru. Mendaki gunung memang menyenangkan, tapi alangkah baiknya jika diserta dengan kepedulian untuk mencintai dan menghargai alam. Buang sampah sembarangan di gunung? Malu dong.