Baguette berasal dari bahasa Perancis yang berarti roti tawar. Roti yang berbentuk bulat panjang, berdiameter 5-6 cm dengan panjang 65 cm ini memiliki tekstur agak keras. Di Indonesia, roti ini disebut dengan roti tongkat. Rasa dari roti baguette ini sendiri adalah tawar, bertekstur keras di bagian luar tetapi tetap lembut di bagian dalam, sehingga remahnya sedikit. Tekstur khas dari baguette ini disebabkan proses pemangganan yang khas pula. Pada awal pemangganan diproses pada suhu yang sangat tinggi sehingga terbentuk kerak (crust) di bagian permukaan roti. Pembentukan kerak inilah yang menghambat hilangnya air, sehingga bagian dalam roti akan tetap lembut. Selanjutnya, pemanggangan dilakukan pada suhu normal, sampai matang.
Roti baguette sudah dikonsumsi oleh orang Perancis sejak zaman Louis XIV, yang berarti roti ini telah ada sejak tahun 1800-an. Sehingga roti ini diidentikkan dengan budaya Perancis, bahkan kadang disebut roti Perancis. Beberapa pendapat mengatakan bahwa roti Baguette bukan berasal dari Perancis, tetapi dibawa dari Austria. Namun sumber lain menyebutkann roti ini baru dibawa pada pertengahan 1800-an, bahkan ada bukti bahwa roti ini sudah dikonsumsi oleh orang Perancis sejak tahun 1814.
Roti Baguette selalu dibuat dan disajikan dalam bentuk segar karena dasar bahan pembuatannya sama sekali tidak menggunakan pengawet. Larangan penggunaan bahan pengawet memang ditetapkan pada peraturan saat itu. Awalnya ukuran roti Baguette ditetapkan oleh Pemerintah. Roti tongkat yang dibuat di negara lain umumnya lebih gemuk dibanding roti yang dibuat di negara Perancis.
Pemerintah Perancis sempat menetapkan garis ukuran untuk membuat roti Baguette setelah Revolusi Perancis berakhir. Roti harus terbuat dari gandum dan rye dengan perbandingan ¾ : ¼. Namun sejak pemerintahan Napoleon ketentuan cara pembuatan dan bahan roti menjadi lebih baik. Selain itu Napoleon meningkatkan status tukang roti saat itu dan menetapkan standart mutu mesin penggilingan tepung roti dan mesin pengadonan roti. Bahkan saat itu pemerintah juga menetapkan cara untuk menguleni, menganginkan adonan, menetapkan ukuran dan bentuk untuk menghasilkan roti Baguette yang otentik ala Perancis.
Jika di Indonesia, ada peraturan yang mengatur tentang beras, maka Perancis juga punya. Pemerintah Perancis pernah mengeluarkan aturan melarang took roti tutup secara bersamaan. Aturan ini muncul karena sulitnya masyarakat mencari roti.
Roti Baguette bisa disajikan dengan cita rasa khas Indonesia. Bisa coba dengan beberapa cara. Misalnya iris-iris tipis roti baguette, lalu bagian atasnya diolesi mentega dan bawang putih, kemudian dipanggang. Bisa juga diberi topping olahan daging giling, ikan tuna, atau selai dengan segala rasa sesuai selera. Bisa juga Anda membuat resep Roti Baguette ini dengan rasa yang lebih Asia yaitu bánh mì dari Vietnam.