
Airlangga Hartarto juga menjadi Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009, Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012. Airlangga adalah anggota Majelis Wali Amanah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta sd tahun 2012 dan menjadi pemrakarsa Herman Johannes Award, suatu penghargaan bagi inovasi teknologi saat ia menjabat Ketua Keluarga Alumni Fakultas Teknik UGM (KATGAMA) pada tahun 2003. Airlangga adalah pemilik sejumlah perusahaan dan ia menjadi Presiden Komisaris dari PT. Fajar Surya Wisesa Tbk.
SMA Kanisius, Jakarta, 1981
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin, UGM, Yogyakarta 1987
AMP Wharton School, University of Pennsylvania, Philadelphia, USA 1993
Master of Business Administration (MBA), Monash University, Australia 1996
Master of Management Technology (MMT), Melbourne Business School University of Melbourne, Australia 1997
Organisasi
Ketua, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2006-2009
Ketua Dewan Insinyur PII 2009-2012
Anggota Majelis Wali Amanah, Universitas Gadjah Mada (UGM) dua periode sd tahun 2012
Anggota DPR-RI, 2004–2009, 2009-2014
Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) 2005–2008,2008-2011,2011-2014
Airlangga menikah dengan Yanti K Isfandiary dan memiliki anak: Adanti, Ravindra, Audi,Dines, Bianda, Latasha, Maisara dan Natalie Dalam sebuah media, Airlangga mengungkapkan ia mengagumi ajaran Mahatma Gandhi menyangkut tujuh hal yang harus dihindari, yakni kaya tanpa bekerja, kesenangan tanpa kesadaran, pengetahuan tanpa karakter, bisnis tanpa moral, ilmu tanpa kemanusiaan, penghargaan tanpa pengorbanan, dan politik tanpa prinsip.
Airlangga Hartarto menulis buku Strategi Clustering dalam Industrialisasi Indonesia (terbitan Andi Offset, Yogyakarta, 2004). Airlangga adalah putra dari Ir. Hartarto yang pernah menjabat Menteri Perindustrian pada Kabinet Pembangunan IV (1983-1988) dan Kabinet Pembangunan V (1988-1993) dan Menteri Koordinator bidang Produksi dan Distribusi (Menko Prodis) pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).