Selain pekerja keras, Akbar faizal juga sebagai pribadi yang sederhana. Politikus dari Partai Hanura ini merupakan salah satu pejabat yang menyimpan mobilnya dan memilih menggunakan kendaraan umum saat pergi ke tempat kerja. Akbar yang tinggal di Depok, Jawa Barat, tidak mau kehilangan banyak waktu di jalan karena macet. Maka dari itu ia memilih menggunakan KRL. Biasanya Akbar naik dari Stasiun KA Depok Lama dan turun di Stasiun Dukuh Atas. Lalu dia melanjutkan perjalanan ke Gedung DPR dengan menumpang taksi atau ojek. Akbar menaruh mobilnya di Gedung DPR karena terkadang dia harus menghadiri kegiatan Dewan di luar Gedung DPR. Untuk diketahui, Akbar memiliki Honda Civic keluaran 2008 dan Honda CRV edisi 2009 yang dibelinya sebelum menjadi anggota Dewan.
Di Dewan Perwakilan Rakyat, Akbar Faizal merupakan salah satu anggota yang kritis, tegas, keras, dan berani menantang siapa saja untuk memperjuangkan kebenaran. Nama Akbar Faizal langsung bergaung di antara 560 wakil rakyat lainnya saat ia menjadi anggota Panitia Khusus Hak Angket Bank Century. Walau Pansus Hak Angket Bank Century telah berlalu, karakternya yang selalu vokal, cerdas, dan berargumen dengan logis itu secara konsisten dipertahankannya. Dengan pembawaannya itu pula Akbar terpilih sebagai Man of The Year 2010 dari salah satu media di tanah air.
Selain itu Akbar Faizal juga dinobatkan sebagai anggota DPR RI paling berpengaruh oleh Charta Politika Indonesia. Anggota Komisi II DPR RI ini resmi menerima Charta Politika Award III pada Selasa malam, 28 Februari 2012, di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta. Akbar Faizal berhasil mendapatkan salah satu award dari kategori politikus partai oposisi pemerintah mengalahkan sejumlah nominator politikus oposan seperti Tjahyo Kumolo, Gandjar Pranowo, Eva Kusuma Sundari, dan Rieke Diah Pitaloka. Namun dia memutuskan untuk hengkang dari anggota DPR dan partai Hanura. Kini Akbar menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem. Perpindahan Akbar ke Nasdem dikarenakan ingin menjadi pihak oposisi telak dari pemerintahan yang korup.