Ahmad Moshaddeq / Musaddeq / Musadek alias Abdussalam yang pernah terjerat kasus Nabi Palsu adalah tokoh Pencetus Gafatar atau Gerakan Fajar Nusantara. Sebuah fakta mengejutkan kembali terbongkar soal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ternyata pencetusnya Ahmad Musadeq. Sosok yang pernah memproklamirkan diri sebagai nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Hal ini dia lakukan 2006 lalu dan juga mendirikan gerakan Al-Qidayah Al-Islamiyah. Meski pernah menyatakan diri bertobat, Ahmad Musaddeq hingga saat ini dianggap masih menyebarkan ajarannya dengan menggunakan nama lain diantaranya Milah Abraham dan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang masih aktif di beberapa wilayah Indonesia.
Pendiri Al-Qiyadah al-Islamiyah sebuah aliran kepercayaan di Indonesia yang melakukan sinkretisme ajaran dari Al-Qur'an, Al-Kitab Injil dan Yahudi, juga wahyu yang diakui turun kepada pemimpinnya ini menyatakan diri sebagai nabi atau mesias. Dikatakan wahyu yang diterima Moshaddeq bukan berupa kitab tapi pemahaman yang benar dan aplikatif mengenai ayat-ayat Al-Quran yang menurut pendapat Mushaddeq telah disimpangkan sepanjang sejarah. Gerakan ini sempat disorot secara besar-besaran pada akhir tahun 2006 yang kemudian mengakibatkan keluarnya stempel sesat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 4 Oktober 2007, setelah menjalani penelitian secara subyektif selama 3 bulan karena menyimpang dari ajaran Islam dan melakukan sinkretisme agama. Pada 2008, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Musaddeq 4 tahun penjara dipotong masa tahanan atas pasal penodaan agama.
Milah Abraham merupakan sebuah komunitas ajaran sesat asal Depok yang mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Yahudi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat mengaku terus memantau komunitas tersebut agar tak menyesatkan warga di sekitarnya. Menurut Sekretaris MUI Kota Depok, Khaerullah Ahyari, Komar muncul pertama kali pada tahun 2010. Aliran tersebut merupakan metamorfosa dari aliran Al-Qiyadah yang didirikan pada tahun 2007 Ahmad Musadeq. Pengikut aliran Komar ini diindikasikan berkembang di Kecamatan Beji dan Kecamatan Cilodong, Depok. Jelas saja gerakan ini sesat. Ahmad Musadeq bersikeras jika dirinya utusan. Bahkan meyakinkan pengikutnya jika malaikat Jibril sendiri lah yang menyampaikan wahyu Tuhan tersebut kepadanya. Majelis Ulama Indonesia (MUI) langsung memberi cap aliran sesat pada organisasi yang dipimpin Ahmad Musadeq ini.
Gerakan Fajar Nusantara atau disingkat Gafatar ditengarai pernah ada di Kota Yogyakarta, namun sekarang masih tak jelas keberadaannya. Organisasi ini pun dicap organisasi ilegal karena tak terdaftar di pemerintahan dan tak mempunyai Surat Keterangan Terdaftar (SKT) sebagai organisasi yang sah. Organisasi Gafatar bukanlah organisasi baru di Indonesia. Ia merupakan wujud lain dari organisasi yang telah ada sebelumnya, yaitu Milah Abraham dan Al-Qiyadah al-Islamiyah Indonesia. Gafatar Adalah KW 9 Organisasi Milata Abraham. Gafatar secara aliran juga tidak membawa ideologi Pancasila. Gerakan ini adalah gerakan sesat dan tidak bermanfaat.
Masyarakat terus diresahkan dengan hilangnya beberapa orang yang dikaitkan dengan organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Menurut mereka yang sudah pernah terlibat dalam Gafatar, aliran ini sangat halus masuk ke masyarakat. Mereka menyempalnya dengan kegiatan-kegiatan sosial. Sasaran mereka yakni para mahasiswa dan anak muda yang memiliki semangat tinggi namun juga belum stabil secara psikologis. Anggota Gafatar yang mayoritas anak muda, Al-Chaidar menyatakan, hal tersebut karena anak muda lebih mudah dipengaruhi mengenai hal yang bersifat spiritual.
#Lihat pula : Profil Mahful Muis Tumanurung Ketua Umum Gafatar