Brigadir Jenderal Abdul Aziz Al-Faghm seorang pria gundul, berbadan tinggi tegap, memakai setelan jas rapi, dan punya sorot mata yang tajam adalah merupakan jebolan kesatuan pasukan elit Arab Saudi. Sebagai seorang tentara berpangkat brigadir jenderal, Abdul Aziz Al-Faghm diyakini telah berusia sekitar 50 tahun. Tapi, penampakan fisik tubuhnya masih tegap, kekar, dan terjaga dan seringkali membuat orang kagum. Kekuatan fisiknya bahkan disebut-sebut masih bisa menandingi seorang tentara di usia 20 tahunan. Al-Faghm lulus dari akademi militer King Khaled Military College di tahun 1991. Dia lalu lolos masuk ke unit pasukan khusus Arab Saudi, sebelum akhirnya terpilih masuk ke Royal Guard, atau pasukan khusus kerajaan. Hanya orang-orang terpilih yang dipercaya masuk ke kesatuan ini.
Abdul Aziz Al-Faghm merupakan satu dari sedikit tentara di Saudi yang punya kualifikasi komplet. Berbagai badge (tanda lulus pendidikan militer) yang telah dimilikinya antara lain badge Pasukan Khusus, serta badge Pasukan Rahasia Anti-Terorisme Saudi. Selain badge itu, Abdul Aziz Al-Faghm punya badge pelatihan terjun payung dari sejumlah pasukan elit Amerika Serikat, yakni US Army Master Parachutist jump wings dan US Navy Master Parachutist jump wings. Tak hanya piawai soal bertempur di darat, Abdul Aziz Al-Faghm juga bisa menerbangkan pesawat maupun helikopter dalam kondisi darurat. Hal itu ditunjukkan dari badge Saudi Air Force pilot’s wings yang ia miliki. Lalu, badge Saudi Combat Diver, merupakan bukti bahwa menyelam di laut, adalah kemampuan yang mudah saja baginya. Ia bahkan dikenal punya kemampuan menjinakkan bahan peledak, dari badge penjinak bom yang dimilikinya. Semua badge itu dimiliki oleh Abdul Aziz Al-Faghm melalui pelatihan selama lebih dari 10 tahun.
Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm lulus dalam banyak pelatihan militer. Dia telah mendapat penghargaan Order of Bravery, sebuah penghargaan tertinggi untuk para prajurit tangguh di Saudi, tidak hanya sekali, tapi beberapa kali. Untuk meraih penghargaan ini, seseorang harus ikut dalam perang fisik atau terjun sebagai prajurit kombatan. Dengan melihat fotonya saat berada di sisi Raja Salman, Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm sebagai orang yang sangat teliti dan disiplin dalam melindungi raja. Hal itu terlihat dalam posisi tangannya ketika berjalan melindungi Raja Salman dan selalu dalam posisi siaga. Kesetiaan alias loyalitas Brigjen Abdul Aziz Al-Faghm telah menjadi pengawal raja selama lebih dari 10 tahun dan yang menarik, ayah dari Al-Faghm ternyata juga menjadi abdi Raja Arab Saudi sebelumnya selama 30 tahun.
Sebelum mengawal Raja Salman, Al-Faghm juga mengawal Raja Arab Saudi sebelumnya, yakni Raja Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, yang mangkat pada 23 Januari 2015. Saat Raja Abdullah mangkat dan dimakamkan, Al-Faghm menjadi pengawal terdepan iring-iringan penggotong jenazah Raja Abdullah. Saat itu, fotonya mengawal iring-iringan jenazah menjadi viral. Banyak warga Arab Saudi menaruh haru kepadanya. Pasalnya, ia harus sebisa mungkin menjaga emosi di momen itu. Banyak yang meyakini ia terpukul dengan kematian Raja Abdullah, tapi ia tetap tegar tak menangis di pemakaman itu. #Lihat pula : Profil dan Biodata Raja Salman dari Arab Saudi