Musakkir Sarira - Ketua DPRD Kolaka Utara

Biografi Profil Biodata Musakkir Sarira - Ketua DPRD Kolaka Utara Tewas MeninggalMusakkir Sarira adalah Ketua DPRD Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara. Suami dari Andi Erni Astuti ini ditemukan bersimbah darah di rumah jabatan, Selasa (18/10) malam. Menurut beberapa saksi, sebelumnya politikus PDIP itu memanggil istrinya. Setelah itu, Musakkir mengalami luka tikam di perut dan dilarikan ke rumah sakit. Musakkir mengembuskan napas terakhir di rumah sakit. Autopsi terhadap Musakkir sudah selesai dilakukan. Jenazahnya diserahkan kepada keluarga pada pagi ini. Sedangkan pemakaman akan dilakukan sekitar pukul 16.00 Wita. Ketua DPRD Kolaka Utara Musakkir Sarira meninggalkan satu istri dan tiga anak perempuan yang masih kecil.

Polisi kemudian mengamankan beberapa saksi dan menangkap pelaku. Istri Ketua DPRD Kolaka Utara, AE alias Andi Erni Astuti ditahan Kepolisian Resor Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (19/10/2017). Pegawai di Dinas Kesehatan, Kabupaten Kolaka Utara itu, diduga kuat sudah menghabisi suaminya, Mussakir Sarira, dengan sebilah pisau dapur. Pisau itu diamankan polisi dari dalam rumah korban. Berdasarkan hasil visum, ditemukan luka sobek selebar 1,9 sentimeter dan dalam sekitar 4 sentimeter. Luka yang berada di antara dada dan perut korban, tepat mengenai hati. Luka itu diduga penyebab kuat korban kehabisan darah hingga tak tertolong.

Selain tersangka, polisi sudah memeriksa lima saksi dari keluarga korban. Meski demikian, polisi belum mau mengungkapkan motif istri kedua korban menghabisi suaminya dengan sebilah pisau dapur ini. Polisi juga mengamankan alat komunikasi dari tersangka dan korban. Sebab, wanita tiga anak itu belum mau berbicara banyak. Polres Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, kemarin berupaya mendatangkan dokter forensik dari Kota Kendari ke Kolaka Utara. Upaya mendatangkan dokter membutuhkan waktu tujuh hingga delapan jam perjalanan darat, mengingat jarak antara Kendari dan Kolaka Utara sekitar 320 kilometer. Kapolres Kolaka Utara, AKBP Bambang Satriawan, berharap dengan bantuan ahli forensik, motif penganiayaan yang dilakukan istri korban hingga suaminya meninggal karena kehabisan darah bisa terungkap.