Katsuko Saruhashi yang lahir 22 Maret 1920 - 29 September 2007 adalah ahli geokimia yang membuat beberapa pengukuran pertama kadar karbon dioksida (CO2) di air laut dan kemudian menunjukkan bukti di air laut dan atmosfer bahaya kejatuhan radioaktif. Saruhashi meninggal pada 29 September 2007 akibat pneumonia di rumahnya di Tokyo. Dia 87 tahun.
Saruhashi lahir di Tokyo dan lulus dari Imperial Women's College of Science (pendahulu Universitas Toho ) pada tahun 1943, ia kemudian bergabung dengan Meteorological Research Institute yang milik Central Meteorological Observatory (kemudian Badan Meteorologi Jepang ), dan bekerja di Laboratorium Geokimia. Pada tahun 1950, ia mulai belajar CO 2 tingkat di air laut. Pada saat itu, tingkat CO 2 tidak diakui sebagai penting dan Saruhashi harus mengembangkan metode sendiri untuk mengukurnya. Dia meraih gelar doktor dalam bidang kimia pada tahun 1957 dari Universitas Tokyo , menjadi wanita pertama yang melakukannya.
Setelah tes nuklir Bikini Atoll pada tahun 1954, pemerintah Jepang meminta Laboratorium Geokimia untuk menganalisis dan memantau radioaktivitas di air laut dan curah hujan. Perikanan pukat Jepang telah mengikuti uji angin pada saat mereka terjadi, dan penghuninya sakit akibat efeknya. Saruhashi menemukan bahwa butuh satu setengah tahun agar radioaktif bisa mencapai Jepang di air laut. Pada tahun 1964, tingkat radioaktif menunjukkan bahwa air samudera Pasifik Utara dan Timur Utara telah bercampur sepenuhnya, dan pada tahun 1969, jejak radioaktivitas menyebar ke seluruh Pasifik. Ini adalah beberapa penelitian pertama yang menunjukkan bagaimana efek kejatuhan dapat menyebar ke seluruh dunia, dan tidak hanya mempengaruhi daerah sekitar. Kemudian, di tahun 1970an dan 80an, dia mengalihkan perhatiannya untuk mempelajari hujan asam dan pengaruhnya.