Captain Bhavye Suneja yang berasal dari New Delhi, India adalah pilot Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Bersamanya ada co-Pilot Harvino sebagai rekan terbangnya dan para kru pesawat. Bhavye Suneja merupakan lulusan Ahlcon Public School di New Delhi, India. Dia kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah pilot Bel Air. Bhavye Suneja pernah menjadi trainee pilot Boeing 737 NG di Emirates selama 4 bulan yang berlangsung pada 2010. Bhavye Suneja punya lebih dari 6.000 jam terbang dan Dia sudah 7 tahun 8 bulan bekerja di maskapai Lion Air sejak maret 2011. Pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi PK-LQP yang dikomandoi Bhavye Suneja baru beroperasi sejak Agustus 2018.
Pihak Airnav bandara Soekarno Hatta melakukan pemanduan sistem penerbangan dari Cengkareng ke Pangkal Pinang. Sebagaimana prosedur yang rutin di lakukan pilot meminta izin untuk terbang. Namun pada saat komunikasi sedang terhubung atau ditengah pembicaraan, pilot sempat melaporkan dan merasa ada kendala pada pesawat. Pada pukul 06.20 WIB diketahui pilot sempat mengontak airnav untuk meminta kembali atau return to base (RTB) ke petugas pengawas Bandara Soekarno-Hatta. Komunikasi terkahir belum ditutup namun tiba-tiba peredaran Lion Air hilang dan tidak dapat dideteksi.
Pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dipastikan jatuh di sekitar perairan dekat Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). Jumlah penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh setelah lepas landas mencapai 189 orang. Jumlah penumpang tersebut berasal dari manifest yang dikirimkan pihak Lion Air ke kantor Basarnas. Ada 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot dan 5 kru. Beberapa anggota DPRD Babel juga pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kementrian Keuangan (Kemenkeu) dikabarkan turut menjadi korban peawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang.
Pesawat Boeing 737-8 Max dengan nomor penerbangan JT 610 milik Lion Air hilang kontak sekitar pukul 06:33 WIB. Pesawat yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E. Proses evakuasi saat ini tengah berlangsung dengan melibatkan potensi SAR gabungan. Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman meminta keluarga penumpang Lion Air JT 610 dengan register pesawat PK L QP Type boing 738 Max untuk tidak percaya terhadap manifest penumpang yang beredar di media sosial.