Hanan Attaki lahir di Aceh pada tanggal 31 Desember 1981 dengan nama lengkap Tengku Hanan Attaki. Ia memiliki 6 orang saudara dimana ia adalah anak kelima. Sejak masih anak-anak, Hanan Attaki sudah dekat dengan Alquran. Dikenal cerdas saat masih duduk disekolah dasar sehingga ia kemudian mendapat beasiswa untuk pendidikannya. Beberapa kali Hanan Attaki menjuarai Musabaqah Tilawatil Quran didaerahnya hadiahnya berupa televisi dan juga sepeda. Untuk sepeda ia pergunakan berangkat ke sekolah. Setelah selesai menamatkan pendidikannta di Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh, beliau mendapat beasiswa ke Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir karena prestasinya dalam hal tilawatil Quran.
Di Al Azhar, Hanan Attaki kuliah Fakultas Ushuluddin dengan mengambil jurusan Tafsir al-Qur’an. Sewaktu kuliah di di Kairo Mesir, Hanan Attaki bergabung dalam kelompok studi al-Qur’an dan ilmu-ilmuislam dan menjadi pemimpin redaksi dari buletin ‘Salsabila’ yang dipimpin oleh beberapa tokoh Ikhwanul Muslimin Mesir. Untuk mencukupi kebutuhan hidupnya selama kuliah di Mesir, Hanan Attaki mencoba banyak bisnis, mulai dari catering, berjualan bakso, hingga sebagai ‘joki’ Hajar Aswad saat musim Haji tiba dengan modal nekat. Disini pula Hanan Attaki bertemu dengan jodohnya. Istri Hanan Attaki bernama Haneen Akira. Mereka berdua menikah disaat sama-sama menempuh pendidikan di Al Azhar, Kairo Mesir. Dari pernikahannya dengan Ustadzah Haneen Akira, Hanan Ataki mempunyai tiga orang anak bernama Maryam, Aisyah dan Yahya.
Di tahun 2004, Hanan Attaki menamatkan kuliahnya di Al Azhar, Kairo Mesir dan mendapat gelar Lc (License). Di tahun 2005, ia sempat terpilih sebagai qori terbaik Fajar TV, Kairo dan mengisi acara tilawah di channel Fajar Tv dan Iqro Tv. Setelah menamatkan pendidikannya di Mesir, Hanan Attaki kemudian kembali ke Indonesia dan tinggal di kota Bandung. Disini ia tinggal bersama dengan istri dan anaknya yang bernama Aisyah. Di Bandung, Hanan Attaki bekerja sebagai pengajar SQT Habiburrahman dan Jendela Hati, menjadi direktur Rumah Quran Salman di ITB. Di kota Bandung pula Hanan Attaki mendirikan Gerakan Pemuda Hirjah pada bulan Maret 2015 yang kemudian menjadi saluran dakwahnya. Pemuda Hijrah memiliki akun di Instagram, Facebook serta Twitter.
Selain menjadi founder pemuda hijrah dan mengajar di berbagai tempat. Ustadz Hanan Attaqi kerap mengisi kajian mengenai Islam di Masjid Trans Studio Bandung. Disini jamaahnya banyak di ikuti oleh para pemuda sebab kajiannya yang ia bawakan menarik dan penyampaiannya pun mudah di mengerti. Kajian-kajian atau topik ceramah yang dibawa Ustadz Hanan Attaki sangat mudah di mengerti dan ringan sehingga banyak masyarakat khususnya anak muda. Kabar terbaru, Kajian Ustadz Hanan Attaki di Hotel Sahid Mandarin Pekalongan berjalan lancar, Minggu (7/7/2019) malam, setelah batal di Kota Tegal. Pada hari yang sama, acara Hanan Attaki dijadwalkan siang hari mendapat penolakan di Kota Tegal.