Pada periode 16 Februari 1978 - 30 Mei 1979 Wiranto termasuk salah satu anggota Rektorium ITB yang dipimpin oleh Soedjana Sapi'ie, suatu masa di mana kelangsungan hidup ITB berada pada posisi genting, sebagai akibat dari gerakan mahasiswa ITB yang dianggap bertentangan dengan pemerintah. Rektorium dibentuk untuk mengisi kekosongan kepemimpinan ITB setelah Prof. Iskandar Alisjahbana selaku rektor ITB diberhentikan secara mendadak pada tanggal 14 Februari 1978.
Masa jabatan sebagai Rektor ITB diembannya dalam periode 12 Desember 1988-7 Maret 1997 menggantikan Prof. Hariadi P. Soepangkat, Ph.D. yang sudah dua kali menjabat rektor sejak 1980 hingga 1988. Dengan demikian, maka nama Wiranto Arismunandar tercatat dalam lintasan sejarah kepemimpinan ITB sebagai rektor kesepuluh ITB atau rektor ke dua puluh enam Kampus Ganesha sejak TH Bandung didirikan.
Adiknya Jenderal TNI (Purn.) Wismoyo Arismunandar (lahir di Bondowoso, Jawa Timur, 10 Februari 1940 – meninggal di Jakarta, Indonesia , 28 Januari 2021 pada umur 80 tahun) adalah purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang pernah menjabat sebagai KSAD pada tahun 1993 sampai 1995 dan Pangkostrad periode 1990 sampai dengan 1993. Ia merupakan lulusan Akademi Militer Nasional tahun 1963. Wismoyo merupakan anak dari pasangan Sri Wurjan dan Arismunandar.
Jabatan demi jabatan ditapakinya di jajaran korps baret merah sampai dengan jabatan Danjen Kopassus. Sosok Wismoyo yang merupakan ipar Presiden Soeharto (menikah dengan Sri Hardjanti) terkenal dekat dengan bawahan dan tegas dalam kedisiplinan, namanya sempat mencuat sebagai kandidat Panglima ABRI tetapi Soeharto lebih memilih Feisal Tanjung dan menugaskan Wismoyo sebagai Ketua KONI.
Berkat didikan keras dari orangtuanya, cukup banyak anggota keluarga Arismunandar yang sukses di bidangnya masing-masing. Kakak pertamanya, Prof. Dr. Artono Arismunandar adalah mantan Dirjen Listrik dan Energi Baru, Departemen Pertambangan dan Energi, mengajar di FT UI. Seorang kakaknya yang lain, Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, mantan Rektor ITB dan juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa pemerintahan Soeharto.