Kementerian BUMN dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN pada 2021 memutuskan mengangkat dan menetapkan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN, menggantikan Zulkifli Zaini. Surat Keputusan RUPS disampaikan oleh Menteri BUMN di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta dan berlaku sejak Senin, 6 Desember 2021. Acara ini dihadiri oleh Menteri dan Wakil Menteri 1 BUMN, Deputi Kementerian BUMN, jajaran Komisaris PLN, dan seluruh Direksi PLN. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan dalam mengelola perusahaan terutama dalam BUMN, seorang pemimpin harus menyandarkan tanggung jawab yang diemban dengan hati dan
keikhlasan.
Darmawan Prasodjo dilahirkan di Magelang, Jawa Tengah pada 19 Oktober 1970 dari pasangan Brigadir Jenderal TNI (Purn) Sadja Moeljoredjo dan Ibu Sudarti Sadja. Ayahnya adalah seorang tentara dengan jabatan terakhir sebagai Kepala SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah. Pada tahun 2006, Darmawan Prasodjo menikahi Diny Sandra Dewi. Saat SMA, ia menjadi 20 lulusan Siswa SMA terbaik di SMA Negeri 1 Magelang, yang oleh program Habibie tahun 1989 dikirim ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi. Ia mendapatkan gelar sarjana Bachelor, Master dan Ph.D.- nya di Texas A&M University, Amerika Serikat. Setelah lulus, ia sempat bekerja di Amerika Serikat hingga tahun 2012, ia pulang kembali ke Indonesia setelah 20 tahun di Amerika. Sebelum terjun ke politik, ia sempat mengajar dan menjadi Kepala Prodi Green Economy di Surya University.
Pada November 2014, ia sempat pula bergabung dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang dipimpin oleh Faisal Basri. Darmawan saat ini menjabat sebagai Deputi 1 Kepala Staf Kepresidenan. Ia menjabat posisi tersebut sejak dipimpin oleh Luhut Binsar Panjaitan hingga Teten Masduki. Darmawan berhak maju sebagai anggota DPR RI dengan melalui jalur Pergantian Antar Waktu (PAW) yang menggantikan Puan Maharani yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK). Namun, ia lebih memilih untuk menjadi Deputi 1 Kepala Staf Kepresidenan. Posisi sebagai anggota DPR digantikan oleh Alfia Reziani yang memperoleh suara terbanyak selanjutnya.
Salah satu keahliannya adalah Geographical Information System (GIS) yang digunakan dalam disertasi doktoralnya yang berjudul Studi Keekonomisan Desain dan Kebijakan Sistem Penangkapan dan Penyimpanan Karbon. Dalam bukunya, Modeling Petroleum Fiscal System: Economic Behavior Analysis for Industry and State, ia melakukan analisis fiskal migas melalui pendekatan perilaku (behavior and game theory) untuk memformulasikan atau mendesain strategi fiskal migas.