Rara Isti Wulandari Pawang Hujan MotoGP Mandalika

Biografi Profil Biodata Rara Isti Wulandari instagram ig Pawang Hujan MotoGP Mandalika Wikipedia IndonesiaRara Isti Wulandarai adalah pawang hujan dalam gelaran MotoGP Mandalika 2022 yang digelar di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menjadi orang yang dipercaya "mengendalikan" cuaca di Sirkuit Mandalika selama gelaran MotoGP 2022. 

Kendati demikian, Rara ternyata tak hanya bertugas menghalau, namun juga diminta mendatangkan hujan. Dia pernah menjadi pawang hujan di acara Opening Asian Games 2018 di Jakarta. Rara direkomendasikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menangani cuaca selama MotoGP Mandalika 2022 digelar.

Rara sudah bergabung dengan tim pawang hujan sejak tes pramusim. Kendati demikian, Rara baru mulai bertugas pada 1 Maret 2022 lewat jarak jauh. Lalu, ia diminta mendatangkan hujan pada 9-11 Maret 2022 untuk mendinginkan lintasan yang baru diaspal ulang. "Pawang hujan memang identik mengusir hujan atau memindahkan hujan." "Padahal kita juga perlu hujan juga supaya trek dingin dan tidak panas," kata Koordinator Sirkuit Mandalika dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Deny Pribadi Sabtu (19/3/2022). "Udaranya seperti ini kan enak sekali, mendung tapi tidak selalu panas dan tidak juga hujan," imbuhnya.


"Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain." "Bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan, melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa," ungkap Rara Jumat (18/3/2022). "Di sini, saya diminta menurunkan suhu agar lembap dan sejuk dengan sedikit hujan," imbuhnya.

Aksi Rara sebagai pawang hujan ternyata menarik perhatian tim Dorna Sport. Menurut Deny Pribadi, banyak orang-orang dari Dorna melihat aksi Rara yang berkeliling sekitar sirkuit. Mereka beranggapan apa yang dilakukan Rara adalah hal menarik. "Mungkin kaya Dorna di luar negeri kayanya tidak pakai seperti ini." "Percaya tidak percaya itu terjadi, mungkin di Amerika, Spanyol, Italia, tidak ada seperti ini jampi-jampi pakai kembang, kemenyan, ya itulah Indonesia," tuturnya.