Biografi Zulkifli Hasan Ketua MPR RI 2014 - 2019

Profil Zulkifli Hasan Ketua MPR RI Periode 2014 - 2019Zulkifli Hasan lahir di Penengahan, Lampung Selatan, 17 Mei 1963. Dia adalah politisi Partai Amanat Nasional (PAN). Sejumlah jabatan struktural di partai pernah didudukinya, antara lain Ketua Departemen Logistik PAN hingga Sekretaris Jenderal PAN (2005-2010).

Zulkifli Hasan juga pernah menjadi Ketua Fraksi PAN DPR RI pada periode 2004-2009. Karier politiknya makin bersinar saat dipercaya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi Menteri Kehutanan RI di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II. Pada Pemilu 2014, Zulkifli Hasan kembali ke Senayan setelah meraih 174.144 suara dari Daerah Pemilihan Lampung I.

Diberitakan sebelumnya, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan terpilih menjadi Ketua MPR RI periode 2014-2019. Dalam penghitungan suara hasil voting tertutup Pimpinan MPR RI, Rabu (8/10/2014) dini hari, Zulkifli Hasan yang masuk Paket B meraih 347 suara. Sementara, Oesman Sapta Odang yang masuk Paket A meraih 330 suara. Sementara, abstain satu suara.

Proses Penunjukan Zulkifli Hasan Jadi Ketua MPR - Penunjukan Zulkifli Hasan sebagai calon pemimpin MPR telah mendapat restu dari seluruh ketua umum partai politik di Koalisi Merah Putih (KMP). Mencuatnya nama Zulkifli tak lepas dari hasil perbincangan antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.

Hasil diskusi SBY dengan Hatta ini pun langsung dikomunikasikan kepada seluruh ketua umum yang tergabung di dalam KMP. "Oleh Bang Hatta, hal ini dikomunikasikan kepada para ketum parpol dalam KMP menjelang Jam 9 (beberapa waktu lalu) di Hotel Mulia. Para ketum juga sepakat," kata Wakil Ketua Umum PAN Drajad Wibowo saat dihubungi, Rabu (8/10/2014).

Di internal PAN sendiri, sebelumnya hasil diskusi itu disampaikan kepada Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais. Alhasil, Amien juga menyetujui hal tersebut. "Karena itulah posisi Ketua MPR yang tadinya akan diisi anggota MPR dari PD (Partai Demokrat) diubah menjadi Bang Zul," ujarnya. Selama proses perbincangan dengan KMP, tak ada ketum parpol yang menolak dicalonkannya mantan Menteri Kehutanan itu. "Dari sisi internal KMP tidak ada yang keberatan karena Ketum PD sudah lebih dahulu menyetujui perubahan ini," pungkasnya.