Yohana Yembise - Menteri Pemberdayaan Perempuan

Biografi Profil Yohana Yembise - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakYohana Susana Yembise (lahir di Manokwari, Nugini Belanda, 1 Oktober 1958; umur 56 tahun adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam Kabinet Kerja 2014-2019. Ia menjadi sangat dikenal karena menjadi menteri dan guru besar perempuan pertama dari Papua. Sebelum diangkat menjadi menteri, ia adalah seorang profesor di Universitas Cenderawasih.

Yohana memulai pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Padang Bulan Jayapura, tahun 1971. Lalu, melanjutkan ke SMP Negeri 1 Nabire dan selesai tahun 1974. Pendidikan selanjutnya ia selesaikan di bangku SMA Negeri Persiapan Nabire. Ia melanjutkan pendidikan tingginya di tahun 1985, dengan masuk ke Sarjana Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Cenderawasih. Setelah itu dia melanjutkan di linguistik terapan dari Regional Language Center (RELC), SEAMEO Singapura, pada tahun 1992, dan kemudian menyelesaikan program gelar Master di Departemen Pendidikan Simon Fraser University di Kanada pada tahun 1994. Pada tahun 2001, Yo melanjutkan pendidikan Doktoral di Universitas Newcastle, memperoleh gelar Ph.D pada 2006.

Ia memulai karier di bidang pendidikan dengan menjadi asisten dosen di bidang Bahasa dan Seni di Universitas Cenderawasih sejak tahun 1983 hingga 1986. Lalu menjadi dosen tetap sejak 1987 hingga sekarang. Selain menjadi dosen, dia pernah memegang jabatan sebagai kepala Laboratorium Bahasa Uncen pada tahun 1991. Tahun 1992 ia menjadi Diplomat Applied Linguistic TEFL (Dip. TEFL) dari Regional English Language Centre (RELC), SEAMEO Singapore. Ia juga dipercaya sebagai ketua tim seleksi guru bahasa Inggris SMP, SMK, SMA di kabupaten Merauke untuk persiapan pengiriman guru bahasa Inggris ke Sunshine Coast University Australia. Serta menjadi anggota Joint Selection Team (JST) Australian Development Scholarship beasiswa ADS/USAID tahun 2011. Ia aktif dalam kegiatan kesenian yang disponsori badan kesenian Daerah Kabupaten Paniai di Nabire sejak 1974-1978. Pernah menjadi wakil ketua KNPI Kabupaten Paniai tahun 1984. Ia pernah mencalonkan menjadi Bupati Biak Numfor pada tahun tahun 2013. Yohana menikah dengan Leo Danuwira dan memiliki tiga orang anak, Marcia (27 tahun). Dina Maria, dan Bernie.

Yohana Susana Yembise benar-benar menjadi sosok wanita yang membuat bangga bumi cenderawasih. Dia menjadi menteri perempuan pertama dari Papua. Beberapa waktu lalu, Yohana diumumkan sebagai salah satu nama menteri yang akan membantu kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Nama Yo, sapaan Yohanna, dipercaya untuk mengisi posisi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tidak salah Presiden Jokowi memilih Yohana sebagai menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Yohana berhasil menciptakan sebuah gebrakan dengan menciptakan pendekatan lintas kebudayaan dalam pendidikan anak di Papua.

Selain itu Yohana juga berhasil memecahkan stigma kultural masyarakat tentang perempuan yang telah menikah. Dengan menjadi seorang guru besar perempuan asal Papua pertama, dia membuktikan pemikiran wanita harus selalu tunduk kepada sang suami tidak bisa selalu diberlakukan. Wanita yang lahir di Manokwari, Papua Barat pada 1 Oktober 1958 ini juga sempat menorehkan catatan membanggakan sebelum diangkat sebagai menteri di bawah kepemimpinan presiden Jokowi. November dua tahun silam, dia diangkat menjadi Professor wanita dari Papua pertama.

Tahun 1985, dirinya melanjutkan pendidikan Sarjana Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Cenderawasih. Setelah itu dia melanjutkan pendidikkan untuk mendapatkan ijazah linguistik terapan dari Regional Language Center (RELC), SEAMEO Singapura, pada tahun 1992. Dia kemudian menyelesaikan program gelar Master di Departemen Pendidikan Simon Fraser University di Kanada pada tahun 1994. Pada tahun 2001, Yo kemudian melanjutkan pendidikan Doktoral di Universitas Newcastle. Dia dan memperoleh gelar Ph.D pada 2006.