Menjelang malam final pemilihan Putri Pariwisata Indonesia, ke-38 wanita cantik peserta event ini menjalani test kesehatan di Rumah Sakit (RS) Eka Hospital, Tangerang, Selasa (11/11/2014). Nawang Wulan, peserta asal Banten berjanji akan mengangkat pariwisata Banten seperti Ujung Kulon dan Baduy, dalam event tersebut.
"Selain psikotes yang sudah dilakukan di Universitas Indonesia, pemeriksaan kesehatan ini menjadi bagian sangat penting dalam penjurian," kata CEO Yayasan El Jhon Indonesia, Johnny Sugiarto, di sela-sela pemeriksaan kesehatan.
Para putri pariwisata ini menjalani pemeriksaan fisik, urine, darah, radiologi, hingga pengukuran tinggi dan lingkar pinggang yang dilakukan secara maraton oleh tim dokter dan perawat. Hal ini dilakukan menjelang malam final pada 20 November mendatang.
Tak hanya pemeriksaan kesehatan, selama karantina hingga malam grand final nanti, ke-38 finalis juga diberikan berbagai pembekalan. Seperti esok hari, para finalis ini akan bertemu dengan Ariv Yahya, Menteri Pariwisata.
"Percuma saja bila dia memiliki kepintaran atau bisa mengikuti dengan baik semua kegiatan karantina tapi secara medis dia tidak prima, maka besar kemungkinan dia bisa gagal masuk 10 besar," terangnya.
Setiap harinya, selama per-dua jam, wanita-wanita cantik ini akan mendapatkan pembekalan dari narasumber yang berkompeten di bidangnya masing-masing, "Mulai dari kesehatan, lifestyle, pariwisata, dan berbagai pengetahuan umum lainnya," jelasnya.
Sementara itu, seorang finalis asal Banten, Nawang Wulan (22), mengaku siap untuk mengikuti serangkaian penilaian di Puteri Pariwisata Indonesia 2014. Dia mengaku bakal membawa dan memperkenalkan potensi wisata di Banten sebagai modalnya untuk mengungguli finalis dari daerah lain.
"Saya akan memperkenalkan potensi wisata Ujung Kulon dan Baduy sebagai potensi wisata Banten yang mendunia. Ini sangat menarik, terlebih wisata Ujung Kulon sudah diakui Unesco sebagai warisan dunia," katanya di sela-sela pemeriksaan. (Radar Banten)