Biodata Marwin Soleh Paranormal Tulungagung

Biodata Marwin Soleh Paranormal TulungagungMarwin Soleh adalah paranormal ternama asal Desa/Kecamatan Pucang Laban, Ngunut, Tulungagung. Marwin dikaruniai tiga orang anak, anak pertama sudah kuliah, anak kedua sudah SMP, sedangkan anak bungsunya masih SD.

Marwin Sholeh ikut dalam penerbangan AirAsia ke Singapura karena mendapatkan undangan dari sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di negara Singa tersebut. Joko Cahyono, asisten Marwin mengungkapkan kalau Marwin sudah langganan pergi ke luar negeri. Pasiennya memang banyak di sana, selain juga di Tulungagung sudah sangat dikenal.

Sekitar 10 tahun terakhir namanya sudah mulai dikenal di luar negeri. "Pak Marwin sudah langganan pergi ke Singapura, Taiwan, Hongkong. Biasanya kalau ada TKI yang meminta kedatangannya langsung terbang ke sana. Namanya paranormal yang dikerjakan pasti memberi nasihat," kata Joko di Bandara Juanda, Senin (28/12).

Joko datang ke Bandara Juanda bersama empat orang adik dan sepupu Mawin mewakili pihak keluarga. Istri Marwin sempat diajak ke Juanda, namun segera dibawa pulang karena khawatir dengan kesehatannya. "Namanya keluarga yang sedang susah, mikirnya sudah macam-macam. Jadi lebih baik diajak pulang saja, nanti kalau ada kabar bisa ditelepon," katanya.

Joko mengungkapkan, Marwin terakhir komunikasi dengan dirinya dan keluarga pada Sabtu sore, sebelum kemudian mendapat kabar kalau pesawat hilang kontak pada Minggu siang. Keluarga dan masyarakat Tulungagung, menurutnya sangat kehilangan atas kasus ini. "Apalagi banyak orang yang selama ini menggunakan jasanya," katanya.

Marwin merupakan salah satu jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari dua jenazah korban AirAsia QZ8501, Jumat (9/1/2015). Jenazah paranormal ini dikirim ke RS Bhayangkara dengan label B020. Tim DVI mengidentifikasi jenazah setelah menyesuaikan dengan deoxyribonucleic acid (DNA) milik anak korban. “Juga diperkuat dengan property milik korban berupa KTP dan SIM,” kata Ketua Tim DVI Jatim, Kombes Pol Budiyono.

Tim DVI tidak hanya mengidentifikasi jenazah Marwin dari DNA dan properti. Tim DVI juga menggunakan antropologi forensik terhadap jasad korban. Data antropologi forensic ini juga sesuai dengan sosok pria dan usia korban. Perlu diketahui, korban yang akrab disapa Abah Marwin ini berangkat ke Singapura bersama seorang asistennya. Abah Marwin mendapat undangan dari WNI di Singapura. Rencananya Abah Marwin hanya sehari berada di Singapura.

Selain mengidentifikasi jenazah Abah Marwin, tim DVI juga berhasil mengidentifikasi jenazah dengan label B009. Jenazah ini diidentifikasi berdasar hasil tes DNA yang disesuaikan dengan ibu kandung dan bapak kandung korban. Tim DVI juga menemukan cincin kawin bernisial Ria, istri korban. “Jenazah tersebut adalah Martinus Djoi (27) asal Surabaya,” tambahnya.