Kepala staf angkatan darat jendral Gatot Nurmantyo akan memberikan penghargaan dan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada Prada Mohammad Thoyib Azizi, personel Yonif 713 Brigif 22 Gorontalo. Dengan begitu, balok di lengan Thoyib akan bertambah menjadi Prajurit Satu (Pratu).
Penghargaan dan kenaikan pangkat tersebut, atas keberhasilan Prada Thoyib menangkap pelaku penembakan terhadap Brigadir Syarif Dunggio anggota Polres Kota Gorontalo. Selain itu, Prada Thoyib juga berhasil merebut kembali api revolver milik korban.
"Memberikan penghargaan dan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada Prada Mohammad Thoyib Azizi (23), personel Yonif 713 Brigif 22 Gorontalo yang berhasil menangkap pelaku penembakan terhadap Brigadir Syarif Dunggio," kata Kadis Penum Dinas Penerangan TNI AD Kolonel Zaenal dalam keterangan tertulis merdeka.com, Sabtu (24/1).
Kasus penembakan itu terjadi 26 Desember 2014 lalu. Saat kejadian, Thoyib mendengar teriakan minta tolong dari Brigpol Syarif. Rupanya seorang bandit merebut pistol milik Brigadir Syarif dan menembak polisi tersebut. Bandit yang belakangan diketahui berinisial RR itu juga menembak pengemudi bentor.
Setelah melihat pelaku melarikan diri, Thoyib langsung mengejar penjahat itu. Dalam pengejaran, pelaku terdesak di pemukiman warga. Prada Thoyib pun berhadapan satu lawan satu dengan perampok itu. Dia tak gentar walau perampok memegang pistol. Cukup dengan tangan kosong untuk melumpuhkan perampok.
Dia menendang RR tepat di dada hingga pingsan. Pistol revolver milik Brigadir Syarif berhasil diambil kembali. Sayangnya setelah dirawat di RS Brigadir Syarif akhirnya tak tertolong. Dia meninggal dalam perawatan. Aksi berani Prada Thoyib menuai pujian rakyat Gorontalo. Hal ini pun langsung mendapat perhatian dari Jenderal Gatot Nurmanyto.
[Merdeka]