Profil Biodata Motivator Zae Hanan - Frida Setyari

Profil dan Biodata Motivator Zae Hanan - Frida SetyariMotivator kondang Zae Hanan untuk memutuskan menikahi Frida Setyari. Sempat hampir bercerai, pengalaman mengelola konflik rumah tangga kini menjadi modal ia memberi motivasi di mana-mana. Inilah romansa perkawinan Zae Hanan-Frida Setyari.

Selain Mario Teguh, Zae Hanan masuk kategori motivator papan atas Indonesia, dengan “harga” fantastis. Mengawali karir dari penyiar radio dan pengajar komunikasi, pria yang biasa disapa Kang Zae ini bisa mematok tarif Rp 30 juta setiap 30 menit berbicara sebagai motivator. Semua bahan pengajaran ia ramu sendiri, ditambah pengalaman hidupnya yang pahit saat masih serba kekurangan. Termasuk pengalaman dua tahun gonjang-ganjing biduk rumah tangganya.

Memang, Zae Hanan dan Frida Setyari akhirnya lolos dari ujian hidup. Kini selain memberi training motivasi, Zae juga mulai melirik dunia dakwah Islam. Kegiatan mengajar di sekolah public speaking milik Tantowi Yahya dan Helmi Yahya juga masih dijalani. Berbeda dengan posisinya sebagai motivator, sebagai dai, Zae tak menuntut bayaran. ”Untuk keseimbangan saja. Katakanlah investasi akhirat. Karena saya merasa sekarang sudah saatnya memikirkan itu,” kata pria kelahiran Cirebon, 7 September 1972 ini.

Mungkin benar kata orang bijak : “dibalik pria yang sukses, ada perempuan hebat di belakangnya”. Begitulah yang dirasakan Zae. Dengan pekerjaan sebagai motivator yang kerap berkeliling kota, laki-laki yang bernama lengkap Ahmad Zaenudin Hanan ini merasa istrinya, Frida, amat pengertian. Bahkan saat ia tak memberi kabar selama dua hari karena dibelit kesibukan, Frida tak mencarinya. Kondisi ini membuat Zae nyaman.

Zae bertemu Frida, saat ia mengajar di sekolah kepribadian milik Mien Uno, di Jakarta. Kala itu sekitar tahun 2002, Frida adalah salah satu muridnya. Menurut Zae, ia merasa tertarik karena Frida jago berbahasa Inggris. Tak heran, untuk mendekatinya, ia menyuruh Frida untuk ngemsi di sebuah acara. “Tapi waktu itu hubungan kami masih sebatas murid dan guru. Sampai satu ketika, dia muncul dalam mimpi saya,” ujar Zae, saat ditemui Jum’at (16/1) di sebuah pusat perbelanjaan, di Jakarta Selatan.

Sekitar jam 02.30 dini hari, Zae akhirnya terbangun. Entah mengapa spontan ia mengirim pesan pada Frida dan memintanya untuk menjadi istrinya. Padahal mereka belum lama kenal. Ajakan ini membuat Frida terperanjat. Tapi Zae yakin tak bakal ditolak, karena sebelumnya Frida sempat memberinya hadiah dasi, saat ulang tahunnya. Frida sendiri yang mengantarnya ke rumah.

“Itu felling saya. Dan dia menyambut positif,” kata Zae. Memang sempat ada keraguan, lantaran orang tua Frida termasuk pejabat penting di Polri. Ia takut tidak diterima. Pelan-pelan, ia mencoba masuk. Beruntung, semua saudara Frida adalah perempuan. Kehadiran Zae pun akhirnya diterima. Tak memakan waktu lama, Zae melakukan pernikahan di Jakarta, Bali dan Lampung di 2002.

Di tahun pertama pernikahannya, badai datang menerjang. Frida memiliki bisnis di Lampung. Sementara Zae mengajar di Jakarta. Mereka berdua tinggal di Lippo Karawaci, Tangerang. Kurangnya waktu pertemuan ditambah bisnis Zae yang sedang limbung, membuat hubungan mereka memburuk. Zae sempat kabur dari rumah. Ia lontang lantung di Jakarta, dengan uang cuma tinggal Rp 1 juta.

Dari uang itu, Zae lantas mengontrak sebuah rumah di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan. Rumah itu dekat masjid, agar ia bisa terus berdoa. Zae selalu meminta, jika memang ia menjadi yang terbaik buat sang istri, satu saat ia ingin bersama lagi. Rumah itu berada di seberang rumah mantan wakil presiden Hamzah Haz. ”Tapi dipisahkan oleh sungai. Jadi rumah bedeng, hehehe,” kata Zae. Selengkapnya sumber : cekricek