Jonathan Lesmana adalah Managing Director Kedai Restoran Suwe Ora Jamu. Kedai ini membuktikan nongkrong sambil minum jamu ternyata cukup seru. Pilihan jamunya yang beragam dipadu dengan hidangan nan variatif menjadikan kedai ini melting point yang unik.
Siapa bilang minum jamu tidak gaul atau hanya dominasi ibu-ibu? Suwe Ora Jamu (SOJ) berhasil mematahkan anggapan ini. Kedai yang berlokasi di Jalan Petogogan 1 nomor 28B, Gandaria Utara, Jakarta Selatan, ini justru menjadi melting point berbagai kalangan. Dirancang dengan suasana yang homey , kedai yang telah memasuki tahun kedua ini sukses membuat jamu naik kelas.
Kalangan muda yang sebelumnya antipati terhadap jamu malah semakin menaruh simpati pada minuman menyehatkan ini. “Orang asing juga ada yang menjadi pelanggan kami. Malah dia ngajak temannya juga,” kata Jonathan Lesmana, Managing Director SOJ. Dia melanjutkan, ada tiga produk jamu yang ditawarkan kedai ini.
Jamu pahitan, house blend , dan mocktail. Jamu pahitan diambil dari mereka jamu Cap Iboe yang notabene jamu favorit sang pemilik kedai sejak kecil. Variannya beragam disertai dengan penjelasan khasiatnya pada masing-masing jamu. Pihak kedai pun terbilang piawai menggolongkan menu jamunya dengan sebutan yang agak nyeleneh.
Misalkan saja jamu untuk suami betah di rumah, yakni sari murni sari asih dengan khasiat menyehatkan serta menyegarkan badan. Ada pula galian rapat yang berkhasiat memelihara kesehatan organ wanita setelah melahirkan. Untuk wanita hamil dan menyusui ada jamunya sendiri.
Anton-anton muda (untuk wanita hamil 1-6 bulan), anton-anton muda (usia 7 bulan ke atas), sawan, nifas, dan galian param adalah beberapa jamu yang tercatat pada daftar menu. Jamu untuk gadis belia dan wanita dewasa beda pula macamnya. House blend disajikan dalam botol dan dihargai Rp25.000. Ada empat varian, yaitu beras kencur, alang-alang, rosella, dan kunyit asam.
“Kami juga melayani delivery house blend ini dengan minimal order Rp300.000 untuk wilayah Jakarta Selatan,” kata Jonathan. House blend sengaja dibuat ringan dengan rasa yang tidak medok, seperti racikan jamu gendong tentu dengan khasiat yang sama. Bagi mereka yang baru berkenalan dengan jamu, Jonathan menyarankan mencoba mocktail lebih dahulu.
Ada cabe puyang, temulawak, dragon tamarind, dragon rosela, coco guava, coco mango, dan green tamarind. Mocktail merupakan racikan antara jamu dengan bahan lain, seperti buah atau jeli. Pretty red rosela misalnya, rosella yang dicampur jeruk limau dan leci. Sementara pure vera adalah perpaduan sari alangalang, jeruk limau, dan aloe vera.
Jangan khawatir, di sini Anda bukan hanya disuruh menjajal aneka macam jamu. Pilihan makanan berat yang tersedia membuat tempat ini makin disukai. Nasi goreng kebun raya adalah salah satu menu andalannya disebut kebun raya lantaran tampilan nasi yang berwarna hijau bersanding dengan selada, mentimun, dan tomat sebagai pemanis. Ada telur mata sapi dan kerupuk udang.
Menu lain nasi bakar tandjung priok, yakni nasi bumbu rempah-rempah isi ikan tuna dibungkus daun pisang dan dipanggang di atas arang, nasi goreng kembang jepun adalah nasi goreng tradisional dengan irisan ayam ditaburi bawang goreng dan telur ceplok serta kerupuk, mi itali krunyus alias spageti dengan bawang putih, bread crumbs dan suwiran dada ayam, mi gendut sapi serta nasi tahu jalan sutra beberapa di antara menu yang ada.
Sambil minum jamu enaknya berselancar di dunia maya dengan Wi-Fi gratis ditemani kudapan. Pilih saja, ada roti panggang, ketan hitam, wedang ronde, bubur kacang hijau, roti lapis isi, pisang goreng krispi, tape bakar, tempe mendoan, dan jamur mawut. Yang dimaksud jamur mawut ini adalah jamur enoki yang digoreng garing dan ditaburi irisan cabai merah di atasnya. Pedas-pedas renyah dan bikin ketagihan. Minuman lain semacam smoothies, kopi teh, dan jus segar siap dipesan.